Tim SAR (Search and Rescue) atau regu pencarian dan penyelamatan dari Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan evakuasi korban banjir di Kabupaten Banjar pada malam hari.


"Debit air cenderung meninggi pada malam hari sehingga anggota melakukan penyisiran ke lokasi banjir mencari warga yang mau dievakuasi," terang Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno, Kamis malam.

Kecamatan Mataraman di Kabupaten Banjar salah satu wilayah paling parah diterjang banjir. Markas Polsek, kantor camat hingga puskesmas habis tergenang air dengan ketinggian mencapai satu sampai dua meter.

"Air tak juga surut sejak dua hari terakhir yang kondisinya sangat parah. Bahkan Jembatan Banua Anyar di perbatasan Mataraman dan Astambul terputus hari ini," beber Ronny.
Tim SAR Brimob Polda Kalsel mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar pada malam hari. (ANTARA/Brimobkalsel)


Dia pun memastikan tim SAR Brimob terus disiagakan di lokasi bencana dan fokus membantu proses evakuasi warga yang bersedia mengungsi ke tempat lebih aman.

Bantuan berupa nasi bungkus dan sembako juga didistribusikan baik di posko dan tenda darurat maupun diberikan langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir.

Diakui Ronny, jumlah petugas yang membantu penanganan banjir terparah sejak tahun 2006 itu memang perlu terus ditambah, termasuk sarana perahu karet untuk evakuasi dan penyaluran bantuan.

"Dalam kondisi bencana saat ini, dibutuhkan tim SAR gabungan yang solid untuk bahu membahu dalam penanggulangannya. Tentunya mencegah jatuhnya korban jiwa jadi prioritas utama," tandasnya.

Pewarta: Firman

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021