Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Pemkab Berau tetap konsentrasi terhadap pembiayaan beberapa kegiatan proyek multiyears karena masih ada beberapa proyek yang belum rampung, dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Kepala Bappeda Berau, Ir H Yudi Artangali MSc, di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Jumat (21/9), mengakui masih ada beberapa pekerjaan rumah bagi Pemkab Berau, khususnya proyek-proyek multiyears yang belum selesai dan belum dibayar hingga saat ini.

"Memang rencana awal tahun 2010 lalu semua kegiatan itu harus selesai tahun ini, baik pekerjaannya maupun pembayarannya," ungkapnya.

Proyek multiyears yang dimaksud di antaranya proyek infrastruktur jalan dari Labanan, SP 2 sampai Segah, pengaspalan di Kecamatan Biduk Biduk ada dua paket di daerah tersebut, lalu pelabuhan Kelatak sampai pelabuhan Tanjung Harapan yang juga ada dua paket di daerah ini.

Selain itu, turap Batu Miang, Sambaliung, Gunung Tabur, dan turap Iswayudi. Kemudian gedung terpadu di lingkungan Sekretariat Pemkab Berau, yang kini sedang dikerjakan, kemudian SMK Perikanan di Tanjung Batu, serta proyek bandara Kalimarau.

Sebagian harus selesai tahun 2013, dan untuk paket Dinas Pekerjaan Umum (DPU) harus selesai tahun 2012. Khusus gedung terpadu dan SMK Perikanan penyelesaiannya tahun 2013.

Ia mengatakan, sebenarnya bandara batas waktunya selesai tahun 2013, tapi menurut informasi pihak kontraktor menyatakan sanggup menyelesaikan tahun 2012 ini.

"Inilah di antara proyek-proyek yang sudah dianggarkan setiap tahun, dan harus terlaksana. Dan kebetulan sekarang ada dana, akan kita bayar yang selesai. Jangan sampai kita membuat program menjadi luncuran, kalau bisa selesai tepat waktu, ya kita bayar tahun ini," ujar Yudi.

Dijelaskan Yudi, rencana Pemkab Berau kembali mengadakan kegiatan proyek multiyears sangat kecil kemungkinan, karena yang ditandatangani rencana APBD perubahan 2012, yang sudah diserahkan kepada anggota DPRD Berau, hanya ada penambahan proyek multiyears jalan dari Mantaritip, tepatnya di pelabuhan peti kemas tersebut menuju jalan poros yang menuju Talisayan.

Menurut rencana proyek tersebut akhir tahun ini sudah dilaksanakan. Tetapi hal itu, kata Yudi, tergantung kesiapan panitia lelang. Kalau misalnya pertengahan Oktober sudah ditender, berarti bulan Desember jalan itu sudah bisa dikerjakan.

Anggarannya disiapkan sebesar Rp73 Miliar, dan anggaran tersebut hanya sampai cukup badan jalan berlapis sirtu (pasir dan batu)," jelas mantan kepala DPU Berau ini.

Ketika ditanya berapa lagi pemerintah harus membiayai jalan tersebut sampai tahap pengaspalan, kata Yudi, membutuhkan dana sekitar Rp124 Miliar, untuk membiayai pengaspalan jalan yang panjangnya 5 km tersebut.

"Tapi semua itu tunggu sampai pengoperasian pelabuhan tersebut, setelah itu baru kita aspal," kata Yudi. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012