Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Berau meminta perusahaan pengembang "food estate" untuk menggandeng masyarakat setempat dalam menjalankan program pemerintah tersebut.

"Masyarakat dan perusahaan harus bergandengan tangan dalam menjalankan program `food estate` agar dapat berhasil," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Berau, Ilyas Nasir, di Tanjung Redeb, Berau, Rabu.

Ilyas Nasir menyebutkan, dua perusahaan besar BUMN yang sejak awal dipersiapakan menjalankan program "food estate" akan tetap jalan.

"Terus terang saya tidak mau tanda tangan kalau perusahaan itu tidak berniat bekerja sama menggandeng masyarakat sekitar seperti membantu di bidang teknologi dan pemasaran. Artinya keberadaan perusahaan itu harus bermanfaat bagi masyarakat setempat," tegas Ilyas.

Rencananya, kata dia, pada awal Oktober 2012 pihaknya sudah mulai membuka lahan baru persawahan khusus untuk PT Sang Hiang Sri (SHS) seluas 1.200 hektare.

Luas lahan tersebut merupakan tahap awal rencana pembukaan lahan baru di Kampung Mantaritip Kecamatan Sambaliung, serta Kampung Buyung Buyung dan Kampung Semurut di Kecamatan Tabalar.

Tidak hanya itu, perusahaan lain, PT Bosowa juga direncanakan akan membuka lahan baru. Dalam peninjauan lapangan, Bosowa disebutkan mengincar lahan seluas 3.000 hektare di kampung Bangun Kecamatan Sambaliung.

"Namun untuk Bosowa kita belum tahu berapa realisasi lahan yang akan digarap nanti, sementara ini mereka masih menunggu verifikasi lahan oleh tim serta melihat sejumlah lahan yang aman dari sengketa tumpang tindih maupun masuk di lahan kawasan budi daya kehutanan," kata Ilyas.

Produksi gabah kering Berau tahun 2010 mencapai 38 ribu ton meski tahun 2011 terjadi sedikit penurunan namun tidak signifikan.

Dari data sementara tahun 2012 diperkirakan kembali terjadi peningkatan produksi. Peningkatan luas lahan terjadi di tahun 2009 seluas 8.649 hektare menjadi 13.389 pada 2010.

Sementara jumlah kebutuhan beras masyarakat Berau seperti disebutkan Ilyas, sekitar 22.600 ton per tahun dengan asumsi jumlah penduduk 200.000. Kebutuhan per tahun per orang sendiri diperkirakan mencapai 113 kilogram per kepala.

"Dengan masuknya 2 perusahaan ini kami yakin bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri bahkan produksi untuk mengirim keluar daerah, sebab dengan produksi saat ini saja kita sudah mampu," ujar Ilyas. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012