Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja ( STIE  WP) Tanah Grogot Kabupaten Paser, menggelar acara wisuda ke 19 dengan menerapkan sistem Lantatur (layanan tanpa turun) guna mencegah penyebaran COVID-19.


Acara wisuda dipimpin Ketua STIE Widya Praja Tanah Grogot Muhammad Akbar, Sabtu (28/11).

"Konsep wisuda di tahun 2020 ini menggunakan konsep drive thru, atau layanan tanpa turun. Meskipun demikian permintaan mahasiswa terkait dokumentasi wisuda, hal yang bisa tetap dilakukan,” kata  Muhammad Akbar.

Ia mengatakan pada tahun 2020 ini ada sebanyak 215 peserta wisudawan dengan masa kuliah rata-rata 4 tahun atau 8 semester.

Menurutnya dari ratusan wisudawan tersebut, 10 wisudawan diantaranya meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) hampir mendekati 4 dengan predikat cum laude.

“Lebih dari 10 mahasiswa kami mendapatkan predikat cum laude, dan pihak kampus memberikan penghargaan kepada 3 dan 10 besar,” kata Muhammad Akbar. 

Adapun mahasiswa peraih nilai terbaik yaitu Ade Ratri Rohmiani Sukma, mahasiswa program S1 studi manajemen dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,86.

Kemudian Muhammad Akbar mengakui adanya penurunan jumlah mahasiswa sekitar 30-40 peserta didik dari tahun sebelumya.

“Menurunnya peserta didik kemungkinan salah satu penyebabnya adalah pandemi COVID-19,” ujar Muhammad Akbar.

Dia berharap para wisudawan dapat mengabdikan ilmunya kepada masyarakat sekitar.

“Tidak harus turun langsung bekerja tetapi ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarkat sekitar,” jelas Muhammad Akbar.

Muhammad Akbar mengakui adanya penurunan jumlah mahasiswa sekitar 30-40 peserta didik dari tahun sebelumya.

“Mungkin salah satu penyebabnya adalah COVID-19,” ujar Muhammad Akbar.

Acara wisuda ke-19 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja dimulai pukul 08.30 Wita, di halaman kampus, meskipun acara sempat diwarnai hujan gerimis namun tetap dilaksanakan. 

Dalam sidang senat terbuka ke-19 STIE Widya Praja tahun 2020 ini, disediakan tiga pos di sepanjang jalan jendral Sudriman. Setiap mahasiswa berada di kendaraan masing-masing.

Pihak panitia telah mengatur jalannya wisuda yakni di pos pertama mahasiswa harus menggunakan  hand sanitizer, melakukan pengecekan shuhu tubuh, guna memastikan aman dari gejala COVID-19.

Kemudian di pos kedua  mereka mengambil nomor antrian, tanpa harus turun dari kendaraan yang mereka gunakan dan di pos ketiga atau tepatnya di halaman kampus, baru mereka turun dari kendaraan dan mengikuti rangkaian wisuda secara simbolis seperti pemindahan tali kucir toga oleh Ketua STIE Widya Praja kepada para wisudawan.

Pelaksanaan wisuda lantatur ini meninggalkan kesan bagi para wisudawan, salah satunya Ade Ratri Rohmiani Sukma sebagai peraih predikat terbaik jurusan management.

Menurutnya prosesi wisuda ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

"Wisuda ini berkesan, kelebihannya kita dapat mengantisipasi agar terhindar dari COVID-19, dan kekurangannya kita tidak dapat berkumpul dengan teman, apalagi suasana hujan karena acaranya digelar di luar ruangan," tutup Ade Ratri Rohmiani Sukma.

Sementara hadir dalam acara wisuda  ke 19  di antaranya Ketua yayasan drs. H. Abdurahman Parti, M.AP, para dosen STIE Widya Praja, wali mahasiswa, perwakilan Kejaksaan Negeri dan Perwakilan Pengadilan Negeri.

 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020