Sistem informasi penginputan data harian Satgas COVID-19 Kota Samarinda, Kaltim, sedang dalam proses perawatan sehingga masyarakat tidak dapat mengakses sistem tersebut.


"Saat ini aplikasi sistem informasi COVID-19 kami sedang proses 'maintenance' sehingga masyarakat tidak bisa mengakses penambahan kasus," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kosasih di Samarinda, Sabtu.

Ismed mengatakan setelah perawatan data tersebut selesai, maka tambahan kasus kembali bisa diinput dalam sistem siap untuk di akses masyarakat.

"Tambahan kasus yang belum masuk, akan diakumulasikan dengan kasus berikutnya," jelas Ismed.

Kota Samarinda merupakan wilayah tertinggi kasus COVID-19 se-Kalimantan Timur dengan jumlah kasus 4.555 kasus dari total kasus di Kaltim sebanyak 15.140 kasus.

Dalam rilis harian, tak jarang Kota Samarinda menyumbang kasus terbanyak di antara sembilan kabupaten dan kota lainnya di Kaltim.

Namun pada Jumat (6/11), tak ada satupun kasus baru yang terjadi di Kota Samarinda, padahal ada sebanyak 190 kasus terkonfirmasi positif yang dilaporkan Satgas COVID-19 Kaltim pada hari yang sama.

Ternyata tidak adanya tambahan kasus baru tersebut, bukan tidak adanya kasus baru di Ibu Kota Provinsi Kaltim tersebut, namun karena masih ada perbaikan sistem.

Menurut dr Ismed, pihaknya masih melakukan pemeriksaan ratusan sampel usap setiap harinya.

"Data hasil swab setiap hari masuk, namun saat perawatan sistem kami tidak bisa memasukkan data tambahan," tegasnya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020