Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Warga Sungai Lancang dan Sungai Mengkadu, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur mengeluhkan kondisi jalanan daerah mereka yang sampai kini belum beraspal.
Ketua RT 08 Kelurahan Tanjung Harapan, Aje Manjagani, di Nunukan, Rabu mengatakan bahwa jarak jalan belum beraspal antara Kampung Mamolo Kelurahan Tanjung Harapan dengan Sungai (Sei) Mengkadu sepanjang tujuh kilometer.
Ia mengaku bahwa telah beberapa kali mengajukan permohonan kepada pemerintah Kabupaten Nunukan namun belum ditanggapi. Alasannya, belum ada anggarannya dari pemerintah pusat.
"Saya sudah seringkali ajukan permohonan tapi belum pernah ditanggapi dengan alasan belum ada anggarannya dari pemerintah pusat," katanya.
Lurah Tanjung Harapan, Ramlan Apriyadi menanggapi bahwa masalah jalanan pada kedua wilayahnya (Sei Lancang dan Sei Mengkadu) telah seringkali diusulkan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).
Namun Dinas PU Kabupaten Nunukan selalu bahwa pembangunan jalan mempertimbangkan skala prioritas yaitu difokuskan untuk wilayah II di Pulau Sebatik dan wilayah III Kecamatan Sebuku, Lumbis dan Sembakung.
"Jadi jawabannya menggunakan istilah skala prioritas dan non prioritas," ujar Ramlan.
Kelurahan Tanjung Harapan yang berada di Pulau Nunukan menurut Ramlan, masuk dalam wilayah I sehingga belum ada anggaran untuk pengaspalan jalanan.
"Mungkin jalanan di Kelurahan Tanjung Harapan masuk wilayah I sehingga dianggap tidak prioritas," sebutnya.
Melalui usulan masyarakat pada musrenbang, Ramlan mengaku tidak pernah mendapatkan alasan yang tepat kenapa tidak pernah diperhatikan.
Ia mengatakan keterangan yang diperoleh dari Dinas PU selaku pelaksana teknis alasannya tidak mampu merangkum semua usulan masyarakat setiap tahunnya termasuk usulan dari Kelurahan Tanjung Harapan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Ketua RT 08 Kelurahan Tanjung Harapan, Aje Manjagani, di Nunukan, Rabu mengatakan bahwa jarak jalan belum beraspal antara Kampung Mamolo Kelurahan Tanjung Harapan dengan Sungai (Sei) Mengkadu sepanjang tujuh kilometer.
Ia mengaku bahwa telah beberapa kali mengajukan permohonan kepada pemerintah Kabupaten Nunukan namun belum ditanggapi. Alasannya, belum ada anggarannya dari pemerintah pusat.
"Saya sudah seringkali ajukan permohonan tapi belum pernah ditanggapi dengan alasan belum ada anggarannya dari pemerintah pusat," katanya.
Lurah Tanjung Harapan, Ramlan Apriyadi menanggapi bahwa masalah jalanan pada kedua wilayahnya (Sei Lancang dan Sei Mengkadu) telah seringkali diusulkan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang).
Namun Dinas PU Kabupaten Nunukan selalu bahwa pembangunan jalan mempertimbangkan skala prioritas yaitu difokuskan untuk wilayah II di Pulau Sebatik dan wilayah III Kecamatan Sebuku, Lumbis dan Sembakung.
"Jadi jawabannya menggunakan istilah skala prioritas dan non prioritas," ujar Ramlan.
Kelurahan Tanjung Harapan yang berada di Pulau Nunukan menurut Ramlan, masuk dalam wilayah I sehingga belum ada anggaran untuk pengaspalan jalanan.
"Mungkin jalanan di Kelurahan Tanjung Harapan masuk wilayah I sehingga dianggap tidak prioritas," sebutnya.
Melalui usulan masyarakat pada musrenbang, Ramlan mengaku tidak pernah mendapatkan alasan yang tepat kenapa tidak pernah diperhatikan.
Ia mengatakan keterangan yang diperoleh dari Dinas PU selaku pelaksana teknis alasannya tidak mampu merangkum semua usulan masyarakat setiap tahunnya termasuk usulan dari Kelurahan Tanjung Harapan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012