Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Anwar Sanusi mengimbau kepada seluruh orang tua untuk menjaga putra-putrinya yang masih duduk di bangku sekolah agar tidak ikut aksi demonstrasi.


Selain itu, Anwar Sanusi juga mengimbau seluruh kepala dinas kota, komite guru di tingkat kabupaten/kota juga melarang siswa terlibat dalam aksi demonstrasi.

"Sangat disayangkan pada aksi kemarin, banyak ditemukan pelajar, baik SMA, SMK, bahkan anak SMP terlibat dalam demo. Oleh karena itu kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi khususnya di wilayah Kaltim," kata Anwar Sanusi di Samarinda, Senin.

Unjuk rasa mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja di DPRD Kaltim beberapa waktu lalu, ada sejumlah siswa yang terlibat dalam unjuk rasa, bahkan sempat viral video seorang pelajar sekolah kejuruan di Samarinda didatangi oleh ibu mereka saat demo dan menyuruh pelajar tersebut pulang.

Menurut Anwar Sanusi, kejadian tersebut patut menjadi perhatian, khususnya para pengajar, orang tua demi keamanan putra putrinya, karena setiap aksi massa berpotensi terjadinya keributan.

Anwar mengingatkan kepada orang tua untuk memantau kemana pergerakan anak-anaknya selama penyelenggaraan aksi pada hari yang ditentukan.

Ia menyarankan agar orang tua melarang anak-anaknya pergi ke sekolah,karena selama pandemi COVID-19 sekolah ditutup untuk sementara waktu.

"Kepada orang tua murid, saya harapkan dapat dipantau dan tidak diizinkan untuk pergi ke sekolah, karena situasinya saat ini lagi pandemi COVID-19. Anak-anak belajar di rumah masing-masing dan jadwalnya ditentukan oleh sekolah masing-masing," katanya.

Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, ia meminta kepala dinas dan sekolah memeriksa kondisi terkini para murid. "Jika ditemukan sedang berdemo, sebaiknya dipanggil untuk pulang agar mereka tidak terprovokasi untuk mengikuti demo," pungkasnya.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020