Plt Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim Dadang Sudarya menyebut keberadaan Mesin Kebi (mesin poles beras) sangat dibutuhkan pengelola rice milling unit (RMU) atau mesin penggilingan padi.
"Mesin Kebi dapat meningkatkan kualitas beras yang digiling. Beras kualitas medium bisa meningkat mutu premium dan harga meningkat pula," kata Dadang, Senin (5/10).
Karenanya DTPH Kaltim instansinya akan membantu fasilitas kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang mengelola rice milling unit (RMU) atau mesin penggilingan padi.
Salah satunya RMU Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur yang dikelola Waluyo.
"Kita akan bantu pengadaan alat pemutih beras atau mesin Kebi. Insyaa Allah kisaran tahun 2021. Kita tahu pasar mereka cukup luas dan bagus. Namun, kalah bersaing sebab kualitas beras. Semoga, Kebi nantinya bisa membuka pasar beras petani lebih luas lagi," harap Dadang.
Sementara Ketua Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Waluyo mengakui gabah produk petani di kawasan Kaubun diolah di RMU Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha dengan produksi kisaran 12 ton hingga 15 ton.
"Saat ini pasar kami, selain masyarakat dan distributor beras di Sangatta dan Samarinda serta Berau juga perusahaan di Kutai Timur. Namun, menurut konsumen belum maksimal, sehingga perlu dukung Pemprov untuk meningkatkan kualitas beras melalui bantuan mesin Kebi," ujar Waluyo.
Dijelaskannya, pasar beras produksi RMU Gapoktan Cipta Karya terbuka luas di Kaltim, termasuk pasar modern (mini marker/super market). Namun, rendah kualitas (medium) sedangkan mini marker/super market minimal harus kualitas premium.
"Semoga adanya bantun Pemprov, kualitas beras kami lebih bersaing dan bisa masuk di mini market atau pun super market. Sehingga petani kami lebih bersemangat," tambah Waluyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Mesin Kebi dapat meningkatkan kualitas beras yang digiling. Beras kualitas medium bisa meningkat mutu premium dan harga meningkat pula," kata Dadang, Senin (5/10).
Karenanya DTPH Kaltim instansinya akan membantu fasilitas kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang mengelola rice milling unit (RMU) atau mesin penggilingan padi.
Salah satunya RMU Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur yang dikelola Waluyo.
"Kita akan bantu pengadaan alat pemutih beras atau mesin Kebi. Insyaa Allah kisaran tahun 2021. Kita tahu pasar mereka cukup luas dan bagus. Namun, kalah bersaing sebab kualitas beras. Semoga, Kebi nantinya bisa membuka pasar beras petani lebih luas lagi," harap Dadang.
Sementara Ketua Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Waluyo mengakui gabah produk petani di kawasan Kaubun diolah di RMU Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha dengan produksi kisaran 12 ton hingga 15 ton.
"Saat ini pasar kami, selain masyarakat dan distributor beras di Sangatta dan Samarinda serta Berau juga perusahaan di Kutai Timur. Namun, menurut konsumen belum maksimal, sehingga perlu dukung Pemprov untuk meningkatkan kualitas beras melalui bantuan mesin Kebi," ujar Waluyo.
Dijelaskannya, pasar beras produksi RMU Gapoktan Cipta Karya terbuka luas di Kaltim, termasuk pasar modern (mini marker/super market). Namun, rendah kualitas (medium) sedangkan mini marker/super market minimal harus kualitas premium.
"Semoga adanya bantun Pemprov, kualitas beras kami lebih bersaing dan bisa masuk di mini market atau pun super market. Sehingga petani kami lebih bersemangat," tambah Waluyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020