Penjabat Sementara Bupati Kutai Timur Jauhar Effendi mengatakan 52 sekolah di wilayah setempat mendapatkan Dana Alokasi Khusus ( DAK) fisik dari anggaran sektor pendidikan di Provinsi Kaltim sebesar Rp25 miliar berasal dari pemerintah pusat.


"Patut disyukuri, pemerintah pusat memberikan bantuan DAK fisik ini. DAK fisik hanya diberikan kepada sektor pendidikan dan kesehatan. Tahun 2020 Kaltim di bidang pendidikan mendapat alokasi sebesar Rp25 miliar. Sementara di Kutim (Kutai Timur) ada 52 sekolah yang mendapatkan DAK fisik," katanya di hadapan sejumlah pejabat Diknas dan kepala sekolah se-Kutai Timur, Minggu.

Dia mengatakan dalam DAK fisik ada 10 menu yang bisa dipilih dan berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di antaranya rehab ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru, perpustakaan dan lainnya. Namun semua tergantung kebutuhan sekolah.

"Saya lihat progres serapan DAK di Kutim masih ada yang rendah. Karenanya Disdik bisa memacu bagi sekolah terkait agar segera diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan," katanya.

Dia mengatakan masalah pendidikan penting sebab maju atau mundurnya negara bergantung pada pendidikan.

"Sebab, pendidikan yang baik inilah yang bisa memutus rantai kemiskinan," ungkap mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim ini.

Dalam pertemuannya dengan jajaran kepala SD, ia berharap ada semangat yang laur biasa untuk memotivasi anak didiknya.

Menurut dia, pendidikan paling diingat oleh anak.

"Jangan sampai karena infrastruktur yang kurang baik, lemah semangat. Merasa tidak bisa bersaing, jangan. Semua orang yang di kota itu sebelumnya juga berasal dari kampung," katanya dalam rakor yang diikuti 52 Sekolah Dasar (SD) se-Kutai Timur.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020