Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengajukan tambahan anggaran tanggap darurat Rp200 juta untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana di daerah itu sampai akhir 2020.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila saat ditemui di Penajam, Selasa mengatakan instansinya mengajukan tambahan dana kedaruratan bencana untuk penanganan bencana selama empat bulan terakhir ini.

Dana operasional kedaruratan bencana pada 2020, menurut dia, dialokasikan sekitar Rp600 juta, namun saat ini hanya tersisa di bawah Rp100 juta, karena banyak terserap untuk penanggulangan bencana kebakaran lahan.

"Anggaran tanggap darurat bencana banyak terserap penanganan kebakaran lahan yang terjadi pada Februari hingga Maret 2020," ujarnya.

"Kami ajukan tambah dana Rp200 juta pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Perubahan khusus untuk bidang kedaruratan sebagai antisipasi bencana di akhir 2020," ujar Nurlaila.

Biasanya, kata dia, pada akhir tahun, potensi kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara meningkat seiring datangnya musim kemarau.

Anggaran operasional BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara secara keseluruhan, ucap Nurlaila, dialokasikan lebih kurang Rp800 juta sampai Rp900 juta.

"Dana operasional BPBD yang dialokasikan itu sama jumlahnya dengan anggaran operasional BPBD empat tahun terakhir," ucapnya.

Sementara untuk anggaran bidang kedaruratan, kata Nurlaila, instansinya meminta dialokasikan sendiri sebagai dana tanggap darurat bencana.

Namun dikarenakan ada masalah keuangan, sehingga belum dapat terpenuhi, dan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara sudah meminta penambahan untuk dana kedaruratan pada ABBD Perubahan 2020 sekitar Rp200 juta.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020