Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Penajam Paser Utara menyatakan kasus meninggalnya seorang pelajar SMKN 2 di kabupaten itu akibat terseret arus di Air Terjun Tembinus harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.


"Kasus ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama dari sisi keamanan sehingga harus ada rambu-rambu larangan mendekati ke daerah yang berbahaya, agar kasus serupa tidak terulang lagi," ujar Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, M Agung Khisbullah, di Penajam, Selasa.

Ia mendukung penutupan sementara pada kawasan Air Terjun Tembinus di Kecamatan Sepaku itu oleh Perusahaan PT ITCI Hutani Manunggal setelah adanya kasus tersebut, karena lokasi air terjun memang berada di kawasan perusahaan.

Sementara lokasi wisata itu ditutup, lanjut dia, pihak perusahaan bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Penajam Paser Utara diharapkan menyiapkan langkah-langkah keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung, karena tidak mungkin lokasi itu ditutup selamanya.

Selain itu, katanya, ia juga mengimbau kepada para pengunjung untuk melintasi jalan resmi perusahaan jika ingin ke Air Terjun Tembinus. Tujuannya adalah agar diketahui secara pasti berapa jumlah pengunjung yang datang ke air terjun itu.

"Banyak jalur alternatif yang bisa ditempuh untuk sampai ke Tembinus, sehingga ada saja pengunjung melalui jalur lain. Jika melalui jalan resmi yang ada pos perusahaan, biasanya pengunjung diminta menunjukkan identitas dan tanda tangan di atas materai, mungkin inilah yang membuat pengunjung enggan melalui pos perusahaan," katanya.

Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila mengatakan, seorang siswa SMKN 2 bernama David Hasem (17) yang sejak Sabtu, 5 September, diduga hilang terbawa arus Air Terjun Tembinus, pada Minggu pagi ditemukan meninggal dunia.

Korban ditemukan tim pencari pada Minggu (6/9) pukul 08.05 Wita dalam jarak sekitar 1,5 Km dari posisi jatuh di Air Terjun Tembinus akibat derasnya air terjun dan arus di hilir air terjun.

Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup dan tersangkut di ranting pohon di arus air sekitar aliran air terjun. Saat ditemukan, korban telah meninggal.

Sementara Kapolsek Sepaku Iptu Musjaya mengatakan setelah pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak, akhirnya disepakati bahwa Air Terjun Tembinus ditutup sementara dengan pertimbangan curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir sehingga berpotensi bahaya jika dikunjungi. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020