Ruas jalan yang sempit, tebing di kanan kiri jalan dan bertanjakan, menyambut kedatangan Tim Media Center Kominfo Paser saat melakukan perjalanan menuju dusun Mului, sebuah dusun pedalaman di Desa Swan Slutung Kecamatan Muara Komam ,Kabupaten Paser. 


Jalan yang berlumpur membuat kendaraan rombongan  harus ekstra hati-hati. Jika tidak, kendaraan akan terjerembab ke sisi tebing dan jurang. Belum lagi beberapa jembatan kayu yang saat dilintasi  seakan mau ambruk. 

Beberapa kendaraan rombongan melintas dengan sangat pelan dan penuh perhitungan. Saat melintas jembatan, memaksa penumpang kendaraan harus turun, karena dikhawatirkan jembatan yang dilewati ambruk.

Kampung Mului sendiri berada di ketinggian sekitar 320 meter di atas permukaan laut. dari kecamatan Muara Komam sekitar 2 setengah jam untuk tiba di Kampung tersebut. Untuk sampai di sana rombongan melewati belantara hutan. Hampir tidak ada rumah penduduk di sepanjang perjalanan. 

Kunjungan Pemkab Paser yang diketuai Sekretaris Daerah Katsul Wijaya ke Dusun Mului kali ini dalam rangka mengikuti peresmian Rumah Singgah di dusun itu. Sebelumnya rombongan telah mengikuti kegiatan persemian jembatan di Desa Swan Slutung dan peninjauan jembatan yang rusak.

Rombongan tiba pada pukul 16.30 Wita, tiba di Dusun Mului. Tim Media Center berisitirahat sebentar. Baru setelah salat Isya, tim mengikuti peresmian Rumah Singgah oleh Sekda Paser.  Rombongan juga disuguhi alunan musik gambus dan tabuhan gendang khas Mului, serta tari-tarian yang diperagakan penari-penari remaja setempat.

Selain tim Media Center Kominfo dan Humas Paser, turut dalam perjalanan Sekda Paser Katsul Wijaya, Camat Muara Komam Abdul Rasyid, para Kepala perangkat daerah. 

Di sela kunjungannya, Sekda Paser Katsul Wijaya mencerita pengalamannya saat berkunjung ke dusun Mului ini.

“Perjalanan cukup melelahkan, kondisi beberapa tahun terakhir, pasca selesainya aktivitas perusahaan kayu disini, kondisi jalan kurang terawat, kurang dilakukan pemeliharaan sehingga seperti yang kita jalani tadi,” kata Katsul.

Katsul mengakui dengan rombongan jumlah besar sangat sulit untuk melalui perjalanan, dengan kondisi jalan yang seperti itu.

“Banyak jalanan yang  berada dibibir jurang dan kondisi jalan sebagian longsor sehingga berpengaruh terhadap kualitas jalan, dan beberapa jembatan yang terlihat  bagus tetapi  cukup sulit dilewati jika menggunakan kendaraan roda empat,” ungkap Katsul.

Pemerintah kabupaten Paser akan melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk masyarakat desa Mului.

Dia berharap beberapa OPD terkait yang hadir bersama  agar bisa melihat langsung dalam rangka memberikan fasilitas yang bermanfaat dan sebagaimana kita ketahui di Dusun Mului  telah ditetapkan masyarakat hukum adat Mului. 

Katsul menceritakan  sekitar 3 tahun lalu dirinya pernah ke Dusun Mului  dan akses jalan di desa lebih rusak jika dibanding saat ini. 

“Ada dua alternatif perjalanan yaitu dari Muara Komam dan satu lagi melalui simpang Lombok, tetapi kondisi jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” tutur Katsul.

Dalam perjalanan ini Katsul berharap para perangkat daerah, khususnya kepala Dinas Pekerjaan Umum(PU) untuk membuat rencana memperbaiki sejumlah jalan menuju Dusun Mului.

“Bisa jadi kita usulkan dari dana APBN atau dana Provinsi,  namun saat ini anggaran telah berjalan,  semoga bisa di anggarkan nanti di tahun 2021, kalau tidak di anggaran Provinsi , maka perlu kita komunikasikan dana APBN,” tutup Katsul.

Esok harinya, Tim Media Center berkesempatan menaiki bukit di Mului, atau terkenal dengan gunung lumut. Untuk sampai di sana, tim  juga harus melewati jalanan yang sempit dan curam di sisi kanan dan kiri jalan. Tim MC juga menyempatkan diri untuk mengunjungi benda pusaka yang ada di Dusun Mului .(ADV/MC Kominfo Paser) 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020