Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler digital terdepan dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19.


Komitmennya tidak diragukan dalam membantu masyarakat mengakses berbagai layanan belajar secara online dengan mudah, akses yang luas, dan biaya terjangkau dengan paket ditawarkan terbilang murah.

Demikian ditegaskan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi yang juga Plt Kepala Diskominfo Kaltim, Senin (31/8).

Dia mengaku sejak awal masa pandemi sudah mengikuti perkembangan berbagai layanan yang dihadirkan Telkomsel dalam menjawab kebutuhan pembelajaran jarak jauh. 

“Seperti yang belum lama ini diluncurkan, yakni Paket Kuota Belajar 10GB dengan harga Rp10 sudah bisa memberi kenyamanan akses platform aplikasi belajar daring dan konferensi video yang memang dibutuhkan dimasa pandemi sekarang,” akunya.

Menurutnya layanan paket kuota belajar murah tersebut dapat membantu meringankan beban orang tua murid dalam memenuhi kebutuhan layanan broadband dengan harga terjangkau.

Kemudian, Telkomsel juga sudah bekerja sama dengan Pemprov Kaltim  dalam menghadirkan Kartu Internet Merdeka Belajar.

Mendistirbusikan 160 ribu kartu perdana dengan benefit Kuota Belajar kepada pelajar yang membutuhkan di Kaltim.
 
Telkomsel Bagi Kartu Internet Merdeka Belajar untuk Siswa Balikpapan (istimewa)
Saat peluncuran program tersebut, Gubernur Kaltim Isran Noor bahkan menyampaikan apresiasi kepada Telkomsel atas kepeduliannnya terhadap sektor pendidikan dimasa adaptasi kebiasaan baru di Kaltim.

“Sebelumnya saat saya masih di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Telkomsel juga bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman (LP2M Unmul) Samarinda membagikan kuota paket internet gratis bagi peserta Kuliah Kerja Nyata Kondisi Luar Biasa (KKN KLB). Artinya keterlibatannya dalam pendidikan sudah tidak diragukan,” tambahnya.

Pun demikian saat masyarakat di kawasan perbatasan negara mengancam pindah kewarganegaraan menjadi warga Serawak, Malaysia karena daerahnya terisolir termasuk akses jaringan telekomunikasi.

Hanya Telkomsel yang bersedia memasang BTS atau alat pemancar signal pada tower telekomunikasi yang dibangun Pemprov Kaltim melalui Diskominfo Kaltim.

“Tower telekomunikasi itu sudah selesai dibangun sejak tahun 2012, tapi belum operasional karena tidak ada operator seluler yang bersedia memasang BTS. Secara hitungan bisnis jumlah pelanggannya tidak memadai.

Telkomsel saat itu yang bersedia hadir di tengah-tengah masyarakat perbatasan menghadirkan kemerdekaan sesungguhnya 
Tower telekomunikasi perbatasan yang dibangun Diskominfo Kaltim dan dipasang BTS Telkomsel (Antaranews Kaltim/HO/Telkomsel)
Sementara Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, Telkomsel secara konsisten berkomitmen terus bergerak maju memastikan terpenuhinya kualitas akses jaringan broadband guna menjamin kenyamanan pengalaman pelanggan dalam menunjang aktivitas digital di masa pandemi. 

Salah satu yang menjadi prioritas adalah memastikan pengalaman para pelajar dan pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran jarak jauh secara daring dan virtual. 

“Komitmen tersebut terus diupayakan dengan secara berkelanjutan melakukan sejumlah aktivitas seperti pengamanan quality of service (QoS), pemantauan, pengembangan teknologi, dan infrastruktur jaringan broadband guna mengantisipasi perubahan perilaku masyarakat yang terus berkembang, seperti pergeseran pengguna layanan telekomunikasi berbasis digital yang kini semakin dinamis dan terpusat di area residensial,” kata Setyanto Hantoro melalui rilis yang disampaikan Telkomsel.

Sejak bergulirnya gerakan program #DiRumahTerusMaju sebagai bagian dari program besar kepedulian terhadap tanggap pandemi COVID-19 di Indonesia, Telkomsel telah melakukan sejumah aktivitas optimalisasi teknis jaringan dengan fokus di wilayah area residensial.

Aktivitas teknis lain yang sudah dilakukan Telkomsel antara lain meliputi optimalisasi perangkat seperti antenna jaringan, balancing dan upgrade kapasitas spektrum besar yang dimiliki Telkomsel, seperti frekuensi 900, 1800, 2100, dan 2300 Mhz termasuk pemanfaatan teknologi 4.9G dan Massive MIMO, agar cakupan layanan broadband Telkomsel lebih maksimal dan dapat diakses kapanpun, terutama saat kondisi trafik komunikasi berbasis data yang cukup padat.

Telkomsel juga telah menyiagakan unit kerja yang secara khusus menangani quality monitoring dan quality improvement agar selalu dapat memastikan hadirnya solusi layanan yang prima guna menjaga kenyamanan pengalaman aktivitas digital masyarakat. 

Unit kerja tersebut selama ini juga telah berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, agar standar QoS serta aspek teknis lainnya dapat terpenuhi dalam menghadirkan layanan jaringan prima untuk masyarakat, terlebih di masa pandemi ini.

“Sejak awal tahun Telkomsel tetap berkomitmen untuk melanjutkan target penambahan infrastruktur 25.000 unit BTS 4G LTE hingga akhir tahun ini," kayanya.

Menghadapi perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat di masa pandemi, Telkomsel juga melakukan penyesuaian cakupan BTS 4G baru tersebut, yang pembangunannya difokuskan menjangkau area residensial.
BTS di pedalaman Kabupaten Mahakam Ulu (Antaranews Kaltim/HO/Telkomsel)

Hingga kuartal tiga tahun ini, lebih dari 21.000 ribu BTS 4G LTE baru sudah beroperasi dan siap melayani kebutuhan aktivitas digital masyarakat di seluruh Indonesia,” jelasnya. 

Untuk pemerataan akses broadband berteknologi terdepan di wilayah 3T (Terluar, Terdalam, dan Tertinggal) hingga wilayah perbatasan negara, pada kuartal tiga 2020 ini juga Telkomsel telah memastikan 1.083 unit BTS program USO (Universal Service Obligation) yang dikembangkan bersama BAKTI Kominfo terkoneksi teknologi jaringan 4G LTE Telkomsel.

Sehingga pengalaman beraktivitas digital populasi masyarakat yang berada di wilayah 3T hingga perbatasan negara khususnya dalam menunjang proses pembelajaran jarak jauh diharapkan akan semakin setara dengan wilayah perkotaan.

“Hingga pertengahan tahun ini, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 228.000 unit BTS atau tumbuh lebih dari 11% dibanding tahun sebelumnya, yang sudah menjangkau 95% populasi masyarakat hingga pelosok negeri. Lebih dari 20.000 BTS yang sebagian besar berteknologi broadband 3G/4G juga sudah digelar di wilayah 3T hingga perbatasan negara, sebagai bentuk dukungan dalam memperkuat kedaulatan negara melalui kesetaraan akses gaya hidup digital,” jelas Setyanto.    
 
Menjelang momen perayaan Kemerdakaan Republik Indonesia ke-75 lalu, Telkomsel telah merampungkan pembangunan BTS 4G di hampir seluruh wilayah Ibukota, Kabupaten dan Kotamadya (IKK) Indonesia. 

Telkomsel juga menjadi satu-satunya yang penyedia layanan telekomunikasi selular yang menggelar layanan broadband 4G LTE di lebih dari 1.100 wilayah Kecamatan yang ada di Indonesia.

Telkomsel meyakini dengan semakin meratanya ketersediaan akses telekomunikasi broadband di seluruh wilayah Tanah Air, dapat menunjang keberlangsungan pengembangan sektor pendidikan di Indonesia walau harus dilakukan adaptasi melalui proses pembelajaran jarak jauh.

Sejak awal masa pandemi, Telkomsel juga terus beradaptasi mengantisipasi perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat dalam melakukan aktivitas digital.

Guna menunjang kemudahan aktivitas pembelajaran jarak jauh, Telkomsel telah menghadirkan sejumlah produk dan layanan, di antaranya melalui paket Ilmupedia dan Conference dengan harga terjangkau. 

Seiring dengan bergulirnya Tahun Ajaran Baru, Telkomsel kembali meluncurkan paket Kuota Belajar 10GB senilai Rp10 yang memberikan gabungan dari keunggulan paket Ilmupedia dan Conference untuk kemudahan akses ke sejumlah aplikasi belajar daring dan konferensi video hingga ratusan situs kampus/sekolah.

“Menghadapi masa penuh tantangan saat ini, Telkomsel konsisten untuk selalu hadir menemani setiap fase kehidupan masyarakat. Sebagai connectivity enabler," kata Setyanto.

Pihaknya ingin memastikan inisiatif yang dihadirkan untuk masyarakat dapat diupayakan secara menyeluruh, mulai dari produk dan layanan yang customer-centric, hingga memastikan terpenuhinya kenyamanan pengalaman akses broadband yang prima bagi masyarakat dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh di seluruh Indonesia.

Upaya kolaboratif bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus kami dorong sebagai bagian dari komponen bangsa Indonesia yang terus bergerak maju,” pungkas Setyanto. (Tulisan Oleh : Arif Maulana)

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020