Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Pada dua hari terakhir, pasar-pasar penganan dan masakan persiapan buka puasa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sepi pengunjung bertepatan hari libur kantor.
Kurangnya pengunjung atau pembeli, mengakibatkan transaksi berkurang dan berdampak pada menurunnya pendapatan penjual kuliner khusus untuk buka puasa, kata salah seorang penjual kuliner jajanan buka puasa di Blok III Pasar Lama Kabupaten Nunukan, Rahmi, di Nunukan, Minggu.
Ia menengarai kurangnya pembeli sejak hari Jumat lalu karena bertepatan dengan hari libur kantor sehingga ibu-ibu lebih senang membuat sendiri makanan dan minuman buka puasa untuk keluarganya.
"Sudah dua hari ini sepi pembeli pak. Banyak jualan yang tidak laku," ujarnya.
Menurunnya pembeli mempengaruhi penghasilan penjual. Seperti yang disampaikan Rahmi, sejak sepi pengunjung penghasilan menurun drastis dari biasanya minimal Rp750 ribu per hari menjadi kurang dari Rp400 ribu per hari.
Lebih parah lagi, di Pasar Ramadhan yang dibangun Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan di trotoar Alun-Alun Kota Nunukan. Hanya terlihat satu-dua orang saja yang singgah membeli kue dan minuman buka puasa.
Seorang penjual kue dan minuman buka puasa di Pasar, Santi mengaku sejak menjual aneka macam kue untuk buka puasa enam hari lalu di Pasar Ramadhan belum pernah mendapatkan pemasukan lebih dari Rp 300 ribu per harinya.
Apalagi dengan hari libur kantoran hari Sabtu dan Minggu pasti sepi pembeli. Kemungkinan warga lebih memilih buat sendiri jajanan buka puasanya, ujar Santi, Minggu.
Pendapat berbeda disampaikan Saleh Bakri, penjual kue di Blok III Pasar Lama Kabupaten Nunukan, Minggu. Ia mensinyalir pembeli berkurang datang berbelanja kue untuk buka puasa karena bertepatan dengan akhir bulan.
Akibatnya penghasilan yang biasa mencapai Rp 1 juta lebih setiap hari dari hari pertama puasa sampai hari keenam. Tetapi sejak hari keenam puasa sampai hari kesembilan puasa, pemasukan menurun sampai 50 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kurangnya pengunjung atau pembeli, mengakibatkan transaksi berkurang dan berdampak pada menurunnya pendapatan penjual kuliner khusus untuk buka puasa, kata salah seorang penjual kuliner jajanan buka puasa di Blok III Pasar Lama Kabupaten Nunukan, Rahmi, di Nunukan, Minggu.
Ia menengarai kurangnya pembeli sejak hari Jumat lalu karena bertepatan dengan hari libur kantor sehingga ibu-ibu lebih senang membuat sendiri makanan dan minuman buka puasa untuk keluarganya.
"Sudah dua hari ini sepi pembeli pak. Banyak jualan yang tidak laku," ujarnya.
Menurunnya pembeli mempengaruhi penghasilan penjual. Seperti yang disampaikan Rahmi, sejak sepi pengunjung penghasilan menurun drastis dari biasanya minimal Rp750 ribu per hari menjadi kurang dari Rp400 ribu per hari.
Lebih parah lagi, di Pasar Ramadhan yang dibangun Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan di trotoar Alun-Alun Kota Nunukan. Hanya terlihat satu-dua orang saja yang singgah membeli kue dan minuman buka puasa.
Seorang penjual kue dan minuman buka puasa di Pasar, Santi mengaku sejak menjual aneka macam kue untuk buka puasa enam hari lalu di Pasar Ramadhan belum pernah mendapatkan pemasukan lebih dari Rp 300 ribu per harinya.
Apalagi dengan hari libur kantoran hari Sabtu dan Minggu pasti sepi pembeli. Kemungkinan warga lebih memilih buat sendiri jajanan buka puasanya, ujar Santi, Minggu.
Pendapat berbeda disampaikan Saleh Bakri, penjual kue di Blok III Pasar Lama Kabupaten Nunukan, Minggu. Ia mensinyalir pembeli berkurang datang berbelanja kue untuk buka puasa karena bertepatan dengan akhir bulan.
Akibatnya penghasilan yang biasa mencapai Rp 1 juta lebih setiap hari dari hari pertama puasa sampai hari keenam. Tetapi sejak hari keenam puasa sampai hari kesembilan puasa, pemasukan menurun sampai 50 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012