Penajam (ANTARA News Kaltim) - Jajaran Kepolisian Resor Penajam Paser Utara menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) menjelang Ramadhan 1433 Hijriah selama 11 hari, mulai Selasa (4/7) hingga Sabtu (14/7).

"Operasi tersebut berhasil mengamankan pembawa senjata tajam, penjual minuman keras (miras), dan petasan. Selama 11 hari ini, POLISI mengamankan dua senjata tajam, 92 botol miras golongan C dan 649 petasan berbagai bentuk dan merk," kata Kepala Polres (Kapolres) PPU Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sugeng Utomo di Penajam, Selasa (17/7).

Operasi Pekat tersebut, lanjut Kapolres, digelar untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif, suasana yang nyaman dan aman menjelang dan selama Ramadhan.

Karena itu, katanya, operasi pekat menyasar premanisme, kenakalan remaja, tempat hiburan malam, kawasan prostitusi, serta pedagang petasan dan pengguna petasan.

"Target kita dalam operasi pekat itu adalah penertiban masyarakat terutama di lingkungan tempat hiburan malam, seperti pub, karaoke, tempat keramaian dan pengguna petasan," kata Kapolres Sugeng.

Kapolres mengatakan, selama Ramadhan hingga Idul Fitri, pihaknya bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tetap akan melakukan patroli secara rutin dilaksanakan setiap malam mulai pukul 23.00 Wita dan akan berlangsung selama satu bulan dengan dipimpin Wakapolres Komisaris Polisi (Kompol) Rendra Kurniawan.

"Setiap malam, personel Polres serta Satpol PP akan melakukan patroli selama satu bulan, namun tempat target dan sasaran baru bisa diketahui satu jam sebelum patroli dilaksanakan, agar tidak bocor duluan," ujar Sugeng.

Kapolres menambahkan, patroli ini bertujuan untuk terus menciptakan ketenangan dan keamanan selama Ramadhan sehingga kegiatan Shalat Tarawih dilaksanakan oleh umat Islam selama Ramadhan tidak terganggu.

"Pasti masih ada di lokasi tertentu orang minum-minuman keras, dan masyarakat yang membunyikan petasan," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menugaskan personel untuk ikut melakukan Shalat Tarawih di beberapa masjid yang padat jamaah untuk melakukan pengamanan di masjid bersangkutan.

"Kami akan membagi anggota untuk pengamanan masjid saat tarawih, 2 anggota akan ditempatkan di masjid-masjid. Dan untuk efektivitas pola pengamanan berjalan baik, maka satu anggota yang ditempatkan merupakan non muslim," jelas Kapolres Sugeng. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012