Sebanyak 13.000 alat uji cepat atau "rapid test" yang akan digunakan untuk mendeteksi virus corona jenis baru atau COVID-19 yang dipesan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sejak April 2020 hingga kini belum datang.

"Kami telah memesan alat uji cepat untuk mendeteksi COVID-19 dari Jakarta 13.000 unit tapi hingga kini belum datang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong ketika ditemui di Penajam, Jumat.

Pemesanan 13.000 alat "rapid test" tersebut dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara sejak awal April 2020, namun hingga kini belum tiba atau datang alatnya.

Arnold Wayong memperkirakan alat uji cepat untuk digunakan mendeteksi virus corons tersebut akan tiba atau datang pada bulan depan (Agustus 2020).

Sementara alat "rapid test" bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menurut dia, diprioritaskan bagi pegawai yang terindikasi melakukan banyak kontak dengan masyarakat.

"Bantuan 1.000 'rapid test' itu diprioritaskan bagi ASN (aparatur sipil negara) yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat," ucap Arnold Wayong.

Namun pemeriksaan cepat virus corona bagi ASN tersebut ditunda yang awalnya direncanakan dilaksanakan pada Juni 2020.

"Rapid test" bagi ASN dan pegawai lanjut Arnold Wayong, akan dilakukan setelah ada yang terjangkit atau banyak yang melakukan kontak dengan masyarakat.

"Melihat kondisi penyebaran virus corona di Kabupaten Penajam Paser Utara relatif landai, jadi kami tunda pemeriksaan cepat COVID-19 bagi pegawai," tambahnya.

"Pemeriksaan cepat virus corona bagi ASN dan pegawai akan dilakukan setelah keadaan mendesak," tegas Arnold Wayong.

"Rapid tes" dilakukan untuk deteksi awal melihat antibodi sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan apabila hasilnya reaktif.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020