Penajam, 12/7 (ANTARA) - Antrean panjang kendaraan menunggu diseberangkan ke Balikpapan di Pelabuhan Penyeberangan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menimbulkan masalah sampah di sepanjang jalan utama di daerah itu.

Petugas penyapu jalan dan pertamanan dari Dinas Pekerjaam Umum, Pemukiman dan Prasarana Wilayah (DPU Kimpraswil) Kabupaten PPU, Kamis, mengaku kewalahan mengatasi sampah yang dibuang sembarangan oleh penumpang dan pemilik kendaraan roda empat dan enam.

Kendaraan mengantre menunggu kapal penyeberangan hingga keluar pelabuhan dan berbaris di jalan protokol atau jalan utama Kota Penajam.

"Mungkin tidak bisa dihindari ya, tapi terus terang kami kewalahan karena antrean ini `kan tidak ada akhirnya. Selama ada antrean ya selama itu juga ada sampahnya," kata Rusni, petugas kebersihan DPU-Kimpraswil Kabupaten PPU, Kamis.

"Namanya sampah perjalanan, ya macam-macam. Tidak hanya berupa bungkus makanan atau botol minuman, tapi juga kerap kali air seni dalam botol plastik. Semakin panjang antrean, semakin banyak pula sampah yang datang," katanya.

"Memang tugas kami membersihkan sampah, namun kami minta para penumpang dan sopir kendaraan sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan," kata Rusni.

Hal senada diungkapkan petugas taman, Arabian. Ia menambahkan, penumpang juga kerap menginjak tanaman di median jalan. Karena antrean juga berlangsung sepanjang malam, taman juga kerap dijadikan sebagai tempat penumpang buang hajat.

Bahkan dirinya sudah kerap kali menemukan beberapa pohon dikencingi orang termasuk kerap kali menemukan kotoran manusia.

"Kami meminta Pemkab ataupun pihak pengelola feri memperhatikan masalah ini. Mohon dicarikan solusinya. Apakah diadakan WC umum gratis setiap 100 meter atau bagaimana sehingga para penumpang tidak seenaknya dan tidak sembarangan buang hajat. Kalau dibiarkan terus 'kan merugikan PPU sendiri," kata Arabian.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan DPU-Kimpraswil Kabupaten PPU Tita Deritayati membenarkan kejadian dan kondisi yang dialami petugas di lapangan. Ia pun mengimbau agar semua menjaga kebersihan bersama di tempat umum.

"Sambil kami carikan solusinya segera. Untuk toilet, `kan selain dari yang tersedia di pelabuhan atau dekat pelabuhan, juga ada di masjid atau instansi. Untuk sementara mungkin itu bisa dimanfaatkan," katanya.

Sebagai daerah yang sudah dua kali menerima Piala Adipura untuk kebersihan kota tingkat kota kecil, Deritayati yakin semua pihak peduli masalah ini dan akan segera mendapatkan pemecahan masalahnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012