Balikpapan  (ANTARA News Kaltim) - Pemkot Balikpapan melakukan revisi "detailed engineering design: (DED atau rincian perencanaan pembangunan) Jembatan Kampung Baru Ulu-Kawasan Industri Kariangau, terutama pada ketinggian jembatan yang semula 14 meter direvisi menjadi 18 meter.

"DED-nya direvisi dengan anggaran di APBDP 2012 sebesar Rp300 juta," kata Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Balikpapan Heri Misnoto, Rabu.

Menurut Misnoto, revisi dilakukan setelah pemkot mendapat masukan dari sejumlah instansi yang memiliki kepentingan penggunaan jalur air tersebut seperti Angkatan Laut, Polisi Perairan dan Udara (Polairud)), Dinas Perhubungan yang mengoperasikan kapal-kapal feri, maupun masyarakat nelayan.

"Supaya kapal-kapal bisa lewat di bawah jembatan dengan aman. Ketinggian jembatan 17 meter disesuaikan dengan kondisi air pasang tertinggi," jelas Misnoto.

Jembatan Kampung Baru Ujung-Kariangau akan mulai dibangun tahun 2013 mendatang. Jembatan itu akan membentang lebih kurang 500 meter di atas muara Sungai Somber yang dulu menjadi tempat perlintasan feri Balikpapan-Penajam.

Di hulunya, beberapa ratus meter sebelum dermaga penyeberangan itu juga ada markas Satpol Airud dan sejumlah dermaga milik beberapa perusahaan. Disebutkan oleh Misnoto, nilai jembatan itu lebih kurang Rp500 miliar.

Jembatan ini akan memotong jarak hingga puluhan kilometer dari pusat kota ke Kariangau. Sementara ini, truk-truk besar dari Pelabuhan Semayang harus memutar, melewati tengah kota sejauh lebih kurang 25 km menuju KIK. Dengan adanya jembatan itu nanti, jarak pelabuhan dengan Kariangau tidak lebih dari 10 km.

"Jembatan itu juga akan membuka isolasi Kariangau dan melebarkan pengembangan kota ke barat," kata Misnoto.

Sejumlah perumahan yang ada di Kariangau yang saat ini masih sepi peminat, dipastikan akan menarik bila sudah ada jembatan karena aksesnya tidak lagi harus berputar lewat Balikpapan Utara untuk menuju pusat kota.

"Bagi masyarakat yang tinggal di utara juga jadi ada jalur alternatif untuk ke pusat kota di selatan. Untuk ke Pasar Pandansari, misalnya, bisa lewat Kampung Baru Ujung. Ini kan memecah arus lalu lintas dan mengurangi kemacetan," demikian Misnoto. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012