Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi didaulat menjadi pemateri pada kegiatan syawalan bertajuk “silaturahmi pegiat pembangunan kampung” yang diselenggarakan secara virtual, Senin (22/6).


Kegiatan digagas Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Jamhari sebagai Manajemen Pengelola Program Pendampingan Kampung (PPS Pejuang Sigap Sejahtera) di Kabupaten Berau dengan diikuti peserta para pemangku kepentingan terkait pembangunan desa se Kabupaten Berau.

Pada kesempatan itu Jauhar mengapresiasi langkah kebersamaan yang dilakukan Pemkab Berau dalam membangun 100 kampung di Kabupaten Berau.

“Langkah itu perlu diapresiasi. Pemkab Berau mampu memanfaatkan kekuatan beberapa pemangku kepentingan termasuk perusahaan dan Non-Government Organitation (NGO) untuk ikut membangun kampung dengan peran masing-masing,” ujar Jauhar.

Hal tersebut, sebut Jauhar mendasari pembangunan kampung di Kabupaten Berau mengalami lonjakan luar biasa.

Dibuktikan Berau empat kali berutut-turut didaulat terbaik melaksanakan pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kampung melalui panji keberhasilan pembangunan yang diberikan Pemprov Kaltim setiap tahunnya dalam rangka HUT Pemprov kaltim.

Termasuk pencapaian peningkatan status Indeks Desa Membangun (IDM) yang menjadi indikator kberhasilan pembangunan desa/kampung.

“Dengan kebersamaan bantu pencapaian target RPJMD Kaltim 2019-2023. Pemprov menargetkan mengentaskan 150 desa dari 518 desa sangat tetinggal dan tertinggal selama lima tahun. Ditingkatkan statusnya menjadi berkembang, maju, dan mandiri. Capaian IDM Berau informasinya semakin membaik. Sudah zero desa tertinggal dan sangat tertinggal,” sebutnya.

Hakikatnya, kata dia. warga desa mudah difasilitasi. Artinya tinggal pihak terkiat atau tidak dalam memfasilitasi desa untuk memperoleh kemajuan yang diharapkan. Dan bagaimana keteladanan pimpinan dari atas sampai bawah.

Pada kesempatan itu dia juga meminta para pendamping baik Tenaga Pendamping profesional (TPP) maupun Pendamping SIGAP Sejahtera bisa memaksimalkan koordinasi mengidentifikasi potensi yang bisa dikembangkan di desa.

“Dalam kondisi seperti sekarang perlu inovatif. Perlu ciptakan wisata secara virtual yang berbayar. Ini suatu keniscayaan, program pengembangan wisata, pertanian dan lainnnya yang perlu dukungan diberikan masukan untuk dikembangkan,” tandasnya.

Kegiatan dibuka Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Jamhari. Nmapak mengikuti kegiatan diantarannya Bupati Berau Muharram, Kepala DPMK Berau ilyas Natsir, dan Senior Manager Yayasan Konservasi Nusantara Niel Makinuddin.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020