Nunukan (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mengakui maraknya produk luar negeri dari Malaysia masuk ke Nunukan Kalimantan Timur disebabkan sulitnya mendapatkan produk dalam negeri karena terkendala pada sektor distribusi.

"Namun Kemendag RI sedang menggalakkan distribusi logistik secara nasional yang berhubungan dengan produk kebutuhan sehari-hari masyarakat di seluruh Indonesia," kata Staf Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri Direktorat Pedagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Musokib SET MSI ME, di Nunukan, Kamis (5/7).

Distribusi logistik ini melibatkan instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan (kemenhub) dan lain-lainnya, namun dengan waktu yang cukup lama.

Musokib menambahkan, upaya Kemendag RI perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah (pemda) agar produk-produk yang dibutuhkan masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia bisa lebih cepat tiba di tujuan.

Distribusi ini, kemungkinan hanya pada produk tertentu yang memang sangat dibutuhkan masyarakat perbatasan dalam kehidupan sehari-harinya.

Selain itu, agar produksi dalam negeri benar-benar disenangi dan digunakan masyarakat perbatasan perlu ketegasan dari aparat hukum yang berkewenangan dalam masalah distribusi barang luar negeri.

Dikhwatirkan, lanjut Musokib, apabila produk luar negeri misalnya dari Malaysia diperketat masuknya di Kabupaten Nunukan terjadinya kelangkaan. Apabila barang-barang langka maka secara otomatis dapat memengaruhi naiknya harga-harga.

"Jadi masalah ini memang dilema, apabila dilakukan pengetatan pemasukan produk luar negeri ke Nunukan ini bisa menimbulkan kelangkaan," ucapnya.

Karena rencana ini merupakan program nasional, maka pemerintah daerah (pemda) perlu terlibat langsung agar masyarakat bisa memperolehnya dengan cepat.

Kendala lain yang terjadi adalah kondisi ini dimanfaatkan masyarakat dari kalangan pengusaha lintas batas untuk memasok barang-barang produk luar negeri dari Malaysia.

Musokib berjanji pada masa yang akan datang Kemendag RI akan berupaya mempermudah suplai produk Indonesia yang dibutuhkan masyarakat perbatasan lebih baik dibandingkan pada saat ini, sekaligus meningkatkan pengawasannya.  (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012