Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, mengingatkan masyarakat setempat untuk tidak menganggap remeh kebijakan Pemerintah akan akan menerapkan tatanan hidup 'normal baru'.
 

Peringatan ini penting, kata Andi Muhammad Ishak di Samafrinda, Sabtu, karena fakta di lapangan banyak masyakarat yang tidak menggunakan masker saat berkendara ataupun menjalankan aktifitas bekerja, dan mengunjungi pusat keramain seperti mall dan tempat hiburan.

"Kebiasaan baru atau prilaku baru, bukan berarti bebas, namun tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan anggap remeh ini. Sebab virus ini masih ada dan setia berdampingan dengan kita. Dimana saja dan kapan saja," kata Andi Muhammad Ishak menyampaikan rilis harian secara virtual pers perkembangan COVID-19 di Kaltim.

Menurut Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini, COVID-19 selalu mengancam hingga waktu yang lama dan tidak diketahui kapan selesainya. Hingga saat ini perkembangan kasus positif masih terus bertambah, bahkan ditengarai telah menimbulkan kluster baru.

"Tapi kita tidak boleh pasrah dan jangan menyerah. Berbekal kemampuan beradaptasi serta selalu mematuhi anjuran pemerintah, tentu kita masih bisa melakukan aktivitas kehidupan dan perekonomian agar bisa tetap bertahan di masa pandemi," ujar Andi Ishak.

Selain itu, keinginan melakukan tatanan kehidupan baru menjadi keinginan semua orang. Tapi, bagaimana pun tetap menjaga jarak dan memakai masker harus selalu dilakukan dalam beraktifitas.

Juga, biasakan kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas. Terpenting lagi konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

"Adaptasi agar kita tetap hidup bersosialisasi dan berkegiatan ekonomi. Jangan sampai kita takut terkena virus COVID-19, kita harus terkapar sebab masalah ekonomi dan tidak bisa beraktifitas," ungkap Andi Ishak.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020