Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Ribuan warga Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memadati jalan Diponegoro, mengikuti "beseprah" atau makan bersama.

"Tradisi makan bersama ini pada pelaksanaan Festival Erau Adat Pelas Benua Etam 2012 sebagai upaya mempertahankan budaya Kutai," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Rabu.

Tidak hanya masyarakat tetapi acara makan bersama atau "beseprah" itu, kata Sri Wahyuni, juga diikuti kerabat Kesultanan Kutai, unsur Muspida Kabupaten Kutai Kartanegara membaur dan memenuhi jalan sepanjang satu kilometer.

Pada acara tersebut terlihat, warga bersama kerabat Kesultanan Kutai, Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara serta masyarakat duduk bersila sambil berhadap-hadapan dengan menikmati makanan khas Kutai.

"Jadi, tradisi ini menunjukkan tidak adanya batasan antara pejabat dengan masyarakat dan mereka membaur jadi satu. Budaya `beseprah` ini akan terus dilestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya Kutai," kata Sri Wahyuni.

Sementara, seorang warga Tenggarong, Ahmad Mubarok mengatakan, makan bersama atau `beseprah` itu tidak lagi mengaNdung nilai tradisional seperti pada zaman dahulu.

"Unsur tradisionalnya mulai hilang sebab tidak semua masyarakat bisa menikmati makan bersama itu karena yang mengikutinya umumnya pegawai, sementara masyarakat umum hanya diberikan nasi kotak," ungkap Ahmad Mubarok.

Menurut dia, semestinya "beseprah" itu dilaksanakan dengan melibatkan seluruh masyarakat.

"Jadi, seharusnya seluruh masyarakat bisa ikut merasakan `beseprah` atau makan bersama dengan para pejabat dan kerabat kesultanan sebagai tradisi milik masyarakat Kutai tersebut," ungkap Ahmad Mobarok.

Dia berharap, pelaksanaan `beseprah` pada Festival Erau Adat Pelas Benua Etam nanti lebih semarak dan diikuti seluruh masyarakat Kutai yang ada di pedalaman. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012