Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu menggelar pemeriksaan massal menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan virus corona penyebab COVID-19 menjelang penerapan tatanan normal baru.


Pemeriksaan massal tahap awal dilakukan mulai Selasa (2/6) hingga Senin (8/6) dan selanjutnya pemeriksaan massal akan dilakukan di kampung-kampung.

"Saya berharap semua hasil tesnya negatif. Seminggu setelah menerapkan new normal (normal baru) nanti, kita juga akan melakukan rapid test massal lagi untuk menguji dampak dari penerapan new normal," kata Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Sabtu.

Ia menekankan pentingnya penerapan protokol pencegahan COVID-19 setelah pemulihan kegiatan warga, termasuk pemulihan kegiatan ibadah berjamaah di tempat-tempat ibadah.

"New normal (normal baru) bisa kita terapkan, tapi dengan aturan kesehatan yang ketat, kemudian pengawasan dan pelaksanaannya jangan sampai kecolongan supaya Mahulu tetap dalam zona hijau virus corona," katanya.

Pelaksana Tugas Plt Kepala Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu dr Angela Permera Tubuq menjelaskan, pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat merupakan pemeriksaan awal.

"Ini sebagai langkah awal pemeriksaan, seandainya ada yang hasilnya reaktif, berarti tim akan menuju ke pemeriksaan selanjutnya, sementara yang bersangkutan diarahkan melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari sambil menunggu uji swab," ujarnya.

"Setelah dilakukan uji swab, jika dikonfirmasi positif COVID-19 kemudian dilakukan penanganan lanjutan. Namun kalau negatif, kita bersyukur karena telah menjalankan protokol kesehatan," ia menambahkan.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020