Bukan hanya aksara Jawa Hanacaraka, nama domain dengan aksara daerah lainnya akan didaftarkan Indonesia ke pengelola domain internasional ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sedang bersiap untuk mendaftarkan nama domain beraksara atau berbahasa Sunda, Bali, Rejang, Batak, Bugis dan Makassar.
Sebelumnya, PANDI telah sukses mendaftarkan nama domain beraksara Jawa ke ICANN, dari tujuh aksara daerah Indonesia yang sudah masuk standar di Unicode, termasuk aksara Sunda, Bali, Rejang, Batak, Bugis, dan Makassar.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan pendaftaran aksara daerah lainnya dilakukan sebagai upaya pelestarian seluruh aksara budaya yang ada di Indonesia.
"Kelanjutan untuk mendaftarkan seluruh aksara yang ada di Indonesia sebagai Internationalized Domain Name (IDN) sebagai bentuk nyata pelestarian di dunia digital," kata Yudho dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jumat.
Yudho menambahkan bahwa pendaftaran kali ini akan lebih mudah proses administrasinya, dikarenakan 6 aksara tersebut sudah terdaftar sebelumnya di Unicode.
Heru Nugroho selaku Wakil Bidang Pengembangan Bisnis dan Marketing PANDI mengungkapkan untuk bisa mewujudkan pelestarian aksara daerah tersebut, dibutuhkan dukungan dan sinergi yang baik dari berbagai pihak.
"Harapannya semoga langkah kita mendapat dukungan dari berbagai daerah tersebut, baik dari pemerintahan ataupun komunitas penggiat aksara seluruh daerah yang aksaranya akan kami daftarkan sebagai nama domain, sehingga mereka bisa peduli dan bisa bekerjasama dengan baik agar bisa mempermudah dan mempercepat proses pendaftarannya," ungkapnya.
Saat ini PANDI sedang menjalin komunikasi dengan beberapa komunitas pegiat aksara daerah untuk mempermudah pendaftaran sebagai nama domain.
Selain itu, kegiatan yang dinisiasi PANDI tersebut banyak mendapat dukungan dari komunitas pegiat aksara daerah setelah keberhasilan pendaftaran aksara Jawa (Hanacaraka).
Beberapa komunitas yang sudah menyatakan siap bekerjasama untuk mendukung Pandi saat ini ialah komunitas dari aksara Sunda dan Bali.
PANDI sudah mendaftarkan Hanacaraka ke ICANN. Hingga saat ini prosesnya sudah hampir rampung, tinggal menunggu respons persetujuan dalam waktu sekitar 8 minggu ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sedang bersiap untuk mendaftarkan nama domain beraksara atau berbahasa Sunda, Bali, Rejang, Batak, Bugis dan Makassar.
Sebelumnya, PANDI telah sukses mendaftarkan nama domain beraksara Jawa ke ICANN, dari tujuh aksara daerah Indonesia yang sudah masuk standar di Unicode, termasuk aksara Sunda, Bali, Rejang, Batak, Bugis, dan Makassar.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan pendaftaran aksara daerah lainnya dilakukan sebagai upaya pelestarian seluruh aksara budaya yang ada di Indonesia.
"Kelanjutan untuk mendaftarkan seluruh aksara yang ada di Indonesia sebagai Internationalized Domain Name (IDN) sebagai bentuk nyata pelestarian di dunia digital," kata Yudho dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jumat.
Yudho menambahkan bahwa pendaftaran kali ini akan lebih mudah proses administrasinya, dikarenakan 6 aksara tersebut sudah terdaftar sebelumnya di Unicode.
Heru Nugroho selaku Wakil Bidang Pengembangan Bisnis dan Marketing PANDI mengungkapkan untuk bisa mewujudkan pelestarian aksara daerah tersebut, dibutuhkan dukungan dan sinergi yang baik dari berbagai pihak.
"Harapannya semoga langkah kita mendapat dukungan dari berbagai daerah tersebut, baik dari pemerintahan ataupun komunitas penggiat aksara seluruh daerah yang aksaranya akan kami daftarkan sebagai nama domain, sehingga mereka bisa peduli dan bisa bekerjasama dengan baik agar bisa mempermudah dan mempercepat proses pendaftarannya," ungkapnya.
Saat ini PANDI sedang menjalin komunikasi dengan beberapa komunitas pegiat aksara daerah untuk mempermudah pendaftaran sebagai nama domain.
Selain itu, kegiatan yang dinisiasi PANDI tersebut banyak mendapat dukungan dari komunitas pegiat aksara daerah setelah keberhasilan pendaftaran aksara Jawa (Hanacaraka).
Beberapa komunitas yang sudah menyatakan siap bekerjasama untuk mendukung Pandi saat ini ialah komunitas dari aksara Sunda dan Bali.
PANDI sudah mendaftarkan Hanacaraka ke ICANN. Hingga saat ini prosesnya sudah hampir rampung, tinggal menunggu respons persetujuan dalam waktu sekitar 8 minggu ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020