Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengajak warganya untuk mewaspadai penyakit lupus.

Mungkin hanya sebagian kecil orang yang mengenal penyakit lupus karena jenis penyakit ini memang kurang dikenal dibandingkan penyakit lainnya seperti jantung atau kanker, kata Asisten III bidang Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Kota Samarinda Ridwan Tasa pada simposium tentang penyakit lupus di Samarinda, Senin.

Ia mengatakan, jika tidak diwaspadai, penyakit lupus justru memiliki faktor penyebab kematian yang tinggi.

Melalui kewaspadaan dan kesadaran yang tinggi terhadap penyakit ini maka akan lebih banyak jiwa yang terselamatkan, katanya.

"Melalui simposium seperti ini tentunya akan diperoleh banyak informasi dan pemahaman mengenai gejala maupun bagaimana penyembuhan penyakit lupus. Selain itu, bagi penyandang odapus (orang dengan lupus) dan keluarga mampu menerima perubahan sehingga tetap mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan berperan dalam mengaktualisasikan diri dalam lingkungan sosial," kata Ridwan Tasa.

Kepada para odapus Ridwan Tasa meminta agar tidak menjadi patah semangat namun harus tetap berjuang melawan penyekit tersebut.

"Berdasarkan data, di Provinsi Kaltim terdapat 100 penyandang status odapus dan mungkin masih ada lagi namun tidak terdeteksi. Karena itulah peran masyarakat dan keluarga menjadi sangat penting untuk menyebarkan informasi yang akurat sehingga dapat menolong lebih banyak orang," ungkap Ridwan Tasa.

Sementara, pakar penyakit lupus, Dr dr Yuliasih Sp.PD-KR yang menjadi nara sumber pada simposium itu menguraikan, selama ini orang masih menganggap bahwa penyakit ini adalah penyakit langka yang penderitanya masih sedikit bahkan ada yang menganggap penyakit ini sebagai penyakit non-medis seperti guna-guna atau kena kutuk.

Penyakit lupus kata dia juga sudah ada beberapa abad yang lalu. Namun, karena keterbatasan pengetahuan dan informasi tentang penyakit lupus ini masih sangat minim tidak semua orang mengetahui tentang penyakit ini. Sesungguhnya, penyakit lupus sama berbahayanya dengan penyakit kanker dan jantung, katanya.

"Kami berharap masyarakat atau Odapus (orang dengan lupus) untuk mengenal lebih jauh tentang penyakit lupus agar penanganannya bisa dilakukan lebih dini sehingga tidak sampai parah sebagaimana yang kerap terjadi selama ini, Jadi, sosialisasi penyakit lupus harus terus dilakukan agar masyarakat mengetahui gejala dan cara penangannya penyakit ini," ungkap Yuliasih.

Penyakit lupus adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti "anjing hutan". Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi. Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan, rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012