Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menyalurkan bantuan Sosial Masyarakat (BSM) Provinsi Kaltim kepada 3.495 masyarakat penerima terdampak ekonomi COVID-19 sektor pariwisata dan ekonomi kratif (Parekraf).


Penyaluran dilakukan secara simbolis kepada perwakilan anggota yang terdaftar sebagai penerima dari masing-masing asosiasi parekraf wilayah Samarinda seperti PHRI Samarinda, ASITA Samarinda, HPI Samarinda, APJI Samarinda, PPJI Samarinda, PUTRI Samarinda, ASPI Samarinda, dan ASPI Samarinda, di halaman Kantor Gubernur Kaltim,

Hadi Mulyadi mengatakan, pemberian BSM sebagai bentuk gotong royong menghadapi dampak COVID-19, diantaranya dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat mewabahnya COVID-19. Bantuan diharap menjadi stimulus bagi penerima dimasing-masing sektor agar ekonomi dan daya belinya kembali bergeliat setelah terdampak ekonomi COVID-19.

Meskipun jumlah bantuan yang disalurkan katanya tidak seberapa dan sangat terbatas,namun bantuan diharapkan bisa bermanfaat membantu masyarakat terdampak COVID-19. Sebab sifatnya hanya stimulan, bukan untuk menyelesaikan masalah. Artinya pemprov tidak bisa memberikan bantuan secara terus menerus.

“Dengan gotong royong, saya yakin semua musibah dapat dihadapi bersama, tinggal sekarang bekerja keras bahu membahu menyelesaikan masalah,” tegasnya.

Disisi lain, dia menyebut BSM yang disalurkan bukan keseluruhan yang dialokasikan Pemprov Kaltim, melainkan khusus sektor parekraf. Setelah ini masih ada sektor lain yang akan disalurkan seperti sosial, perikanan, UMKM, dan lainnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan BSM provinsi sektor parekraf tahap I ini disalurkan kepada 3.495 penerima di 9 kabupaten/kota se Kaltim atau minus Kabupaten Kutai Barat karena belum meneyerahkan data. 

Mereka terdiri dari usaha jasa akomodasi, perjalanan wisata, jasa makan minum, usaha daya tarik wisata, usaha SPA, serta usaha di bidang ekonomi kreatif. 

Adapun rinciannya  yakni Samarinda  sebanyak 1.951 orang, Balikpapan  936 orang, Kutai Timur 116 orang, Kutai Kartanegara 150 orang, Bontang 198 orang, Berau 86 orang, Penajam Paser Utara 25 orang, Paser 19 orang, dan Mahakam Ulu 14 orang 

Menurut Sri Wahyuni besaran Bansos yang diberikan sebesar Rp250 ribu selama 3 bulan dan diberikan secara penuh sekaligus, jadi jumlahnya sebesar Rp750 ribu secara non tunai. Penyaluran dilakukan melalui Bankaltimtara dan BRI dengan pengaturan penerima di masing-masing unit Bank untuk menghindari penumpukan dan tetap mengedepankan protokol kesehatan termasuk jaga jarak. 

"Bankaltimtara melayani penyaluran Bansos untuk wilayah Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Paser dan PPU. Sedangkan BRI melayani penyaluran bansos wilayah Samarinda, Berau, Kutim dan  Mahulu," katanya.

Khusus sektor perhotelan, penyaluran di Kota Samarinda, melibatkan 8 hotel bekerjasam dg PHRI Kaltim, yakni Hotel Grand Kartika, Hotel Mesra, Hotel MJ, Hotel Grand Victoria, Hotel Jamrud, Hotel Royal Park, Hotel Zoom, dan Hotel Selyca. 
 
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi saat menyalurkan BSM Provinsi Kaltim secara simbolis bagi 3.495 masyarakat penerima terdampak ekonomi COVID-19 sektor parekraf, di Teras Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (2/6).

“Kami memberi apresiasi kepada semua pihak, khusus Tim Verifikasi Dinas Pariwisata, Asosiasi Kepariwisataan Kaltim, dan Dinas Pariwisata se-Kaltim atas dukungan dan kerjasamanya dalam proses pendataan, serta OPD terkait lainnya untuk sinkronisasi data guna menghindari data ganda,” katanya.

Sri Wahyuni mengaku saat ini data penerima BSM sektor parekraf tahap II sedang disinkronisasi di Diskominfo Kaltim. Total ada sekitar 3.100 calon penerima, termasuk ada 3.049 calon penerima yang masih dalam tahap pendataan. 

Dia juga mengapresiasi kebijakan Pemprov Kaltim yang memberikan bantuan stimulus bagi sektor parekraf. Sebab banyak provinsi lain di Indonesia kecenderungan tidak memberikan stimulus seperti ini.

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Banjarmasin, Ahmad Muzakky mengatakan sejauh ini pihaknya yang membawahi BRI se Kalimantan kecuali Kalbar sudah berkoordinasi dalam penyaluran BSM Provinsi Kaltim.

“Kami sependapat penyaluran dilakukan di berbagai kantor cabang, kantor kas, hingga agen BRILink untuk menghindari penumpukan penyaluran dan pencairan,” katanya.

Tampak hadir dalam penyerahan BSM sektor parekraf tersebut PJ Sekprov Kaltim, M Sabani, Asisten III Fathul Halim, Kepala Dinsos Kaltim, M Agus Hari Kesuma, dan pejabat terkait lainnya.
 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020