Manajemen Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA optimistis dapat menjalankan tugas dan fungsinya untuk penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional di tengah pandemi COVID-19.
"Meskipun industri media juga ikut terdampak COVID-19, namun kami masih bisa survive dengan cukup baik tanpa mengurangi program-program distribusi informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa.
Sejak Januari 2020, ANTARA telah memproduksi konten yang terkait dengan corona atau COVID-19 lebih dari 33.500 berita, tidak termasuk berita foto, video infografis maupun foto story lainnya.
Baca juga: LKBN ANTARA produksi 33.500 berita terkait COVID-19 sejak Januari
"Jadi kalau dilihat sangat-sangat produktif. Kami berada di garis depan setiap hari, harus menjalankan fungsi kami," katanya.
Dalam setahun, lanjut dia, ANTARA dapat memproduksi lebih dari 200.000 hardnews, ditambah dengan foto maupun video untuk ditampilkan di siaran siaran berita.
Dimas, demikian ia biasa disapa, menambahkan, manajemen juga telah melakukan berbagai penyesuaian sehingga LKBN ANTARA tetap bisa menjalankan fungsi secara maksimal sampai akhir tahun dengan tetap tidak merugi.
Baca juga: Mantan Direktur Antara Meraih Global HR Leaders Award
Kendati demikian, ia mengatakan, arus kas perusahaan yang baik pada akhirnya menjadi kunci penting dalam operasional perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengatakan PSO dapat digunakan ANTARA untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat hingga ke daerah.
Baca juga: Komisi VI: ANTARA berperan strategis dalam menangkal hoaks di tengah COVID-19
"Masyarakat di daerah-daerah, wilayah yang terpinggirkan dan terluar itu harus dapat mengakses berita-berita yang ada," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020