Distribusi air bersih dari Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kepada pelanggan di sejumlah wilayah sejak dua pekan terakhir tidak normal karena air yang mengalir ke rumah warga kecil.

Sejumlah warga Kabupaten Penajam Paser Utara yang ditemui, Rabu mengatakan, distribusi air bersih dari Perumda Air Minum Danum Taka dari hari ke hari semakin kecil atau tidak normal bahkan tersendat.

Kondisi tersebut membuat warga kerap kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, mencuci serta mandi.

Dan saat ini masyarakat juga tengah berupaya pola hidup sehat sebagai upaya mengantisipasi virus Corona (COVID-19), jadi air bersih sangat dibutuhkan.

"Alat penyaring air (nozzle) sudah rusak membuat distribusi air bersih menjadi terganggu dan itu perlu diganti," ujar Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid ketika dikonfirmasi.

Alat penyaring air yang perlu diganti tersebut lanjut ia, jumlahnya mencapai 1.000, dan yang diganti baru sekitar 10 alat penyaring air pada Februari 2020.

Fungsi nozzle atau alat penyaring air itu untuk memisahkan material tanah atau batu yang berasal dari Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku instalasi pengolahan air bersih.

Sementara alat penyaring air yang terpasang saat ini ungkap Abdul Rasyid, usianya sudah mencapai lebih kurang 10 tahun

"Kami telah memesan sekitar 1.000 alat penyaring air yang baru, tapi penggantiannya menunggu sampai WTP Lawe-Lawe kapasitas 200 liter per detik beroperasi," ucapnya.

"Belum bisa langsung diganti, karena penggantian 1.000 alat penyaring air itu akan menghentikan produksi air bersih di Lawe-Lawe sekitar satu bulan," jelas Abdul Rasyid.

Sehingga sebelum instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP) Lawe-Lawe kapasitas 200 liter per detik beroperasi katanya, alat penyaring air tidak akan diganti.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020