Bupati Kutai Timur Ismunandar mengajak masyarakat Kalimantan Timur melestarikan budaya lokal khususnya menyambut era perubahan dengan ditetapkan Provinsi Kaltim sebagai Ibu Kota Negara ( IKN).


Ismunandar mengatakan masyarakat Kaltim dengan penduduk yang hiterogen mempunyai banyak kultur budaya, seperti Banjar, Kutai, Dayak dan lainnya.

"Budaya Lokal ini harus dilestarikan dan pelihara, karena sangat penting bagi pemuda agar dapat mengetahui kebudayaannya," kata Ismunandar pada Seminar Nasional rangkaian acara Aruh Ganal (Musyawarah Besar) bertema "Sejarah Dan Budaya Banjar Serta Peran Bubuhan Banjar Menyongsong IKN" di Hotel Mesra Samarinda, Sabtu (14/3).

Ismunandar yang menjabat Ketua Pengurus Wilayah Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (PW KBBKT) mengapresiasi seluruh panitia pengurus kegiatan aruh ganal dalam pelaksanaan seminar nasional tersebut.

Menurut dia,  penetapan IKN di Kaltim secara langsung mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan kota-kota di Kalimantan pada khususnya akan lebih berkembang. Jadi warga atau bubuhan Banjar harus diarahkan agar tidak tergerus keadaan. 

"Semoga IKN segera terwujud," harap Ismu sapaan akrab Ismunandar. 

Ismu pun mengatakan pembangunan di Kaltim menuju kota besar, jangan sampai Deforestasi berlebihan. 

Sementara itu, Asisten III Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Fathul Halim mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor menyampaikan, warga Kaltim dan bubuhan Banjar yang ada di Kaltim patut bersyukur atas ditetapkan IKN di wilayah Kaltim tepatnya di antara Kukar dan PPU. 

"Kaltim telah banyak berkontribusi dan menyumbangan sumber daya alamnya. Kali ini Kaltim menyumbangkan kembali tanahnya untuk IKN," ucapnya. 

Ia berharap seminar ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, terutama peran bubuhan Banjar di kemudian hari. 

Sebelumnnya, Ketua panitia acara Hamdani mengatakan dengan adanya acara ini para bubuhan banjar ini bisa mengetahui asal usulnya kesukuan Banjar. Dan juga bubuhan Banjar akan diberi kesiapan dalam menghadapi perpindahan IKN ke Kaltim. 

"Para peserta pun berdatangan dari penjuru nusantara dan mancanegara, namun disayangkan akibat virus corona jadi sebagian orang Banjar tidak bisa hadir," ujarnya. 

Acara tersebut, dihadiri para sesepuh bubuhan Banjar, pengurus-pengurus KBBKT, seluruh peserta bubuhan Banjar, para akademisi, mahasiswa dan tamu undangan lainnya.

Seminar mendatangkan narasumber H M Rusli Masroen (Ketua Dewan Penasehat PW KBBKT, Datu Drs Ahmad Barji (Cendikia Kesultanan Banjar, M Barkati (Wawali Samarinda). Kemudian Mochammad Fadjroel Rahman (Jubir Presiden RI Joko Widodo), AM Fachir (Mantan Wamenlu RI) dan H Abd Rachim (Mantan Rektor Universitas Widyagama). 

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020