Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur menyebutkan bahwa kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi di daerah ini pada Februari 2020 tetap rendah dan terkendali pada angka 0,40 persen secara bulan ke bulan (mtm).


"Meski inflasi Februari 2020 masih lebih tinggi ketimbang inflasi bulan bulan sebelumnya yang sebesar 0,32 persen (mtm), namun inflasi ini masih tetap terkendali," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Selasa.

Capaian inflasi kali ini berbeda dengan pola pembentukannya dalam dua tahun terakhir, yakni inflasi pada Februari biasanya selalu lebih rendah ketimbang Januari.

Perkembangan tersebut, lanjutnya, menjadikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) Kaltim secara tahunan tercatat 2,08 persen (yoy), lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 1,64 persen (yoy).

Berdasarkan kelompoknya, inflasi IHK Kaltim pada Februari bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang berinflasi 1,13 persen dengan bawang putih, daging ayam ras, dan bawang merah sebagai komoditas penyumbang utamanya.

Kondisi tersebut sejalan dengan perkembangan harga yang dirilis melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), yakni harga bawang putih naik dari Rp35.500 per kg menjadi Rp52.700 per kg.

Kemudian harga bawang merah di Kaltim tercatat mengalami peningkatan dari Rp38.900 per kg menjadi Rp44.350 per kg.

Khusus bawang putih, lanjut Tutuk, pasokan yang mulai menipis menyebabkan kenaikan harga. Bahkan kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh Indonesia.

Sementara itu, harga daging ayam ras juga menunjukkan peningkatan meski tidak setinggi bawang putih dan bawang merah.

Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh normalisasi harga tiket pesawat yang turun sejak kenaikan harga pada momen hari besar dan keagamaan nasional (HBKN), tahun baru, dan libur sekolah pada Desember 2019.

Sebagai upaya untuk terus mengendalikan harga, kata dia lagi, Kantor Perwakilan BI Kaltim bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) di seluruh Kaltim terus melaksanakan koordinasi mulai tingkat atas hingga teknis.

"Salah satu langkah yang diambil dalam merespon peningkatan harga bawang merah dan bawang putih antara lain melalui operasi pasar. Di samping itu, TPID Kota Samarinda juga konsisten menggelar kios inflasi di sejumlah pasar," tutur Tutuk.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020