Warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, melepasliarkan seekor ular piton sebesar paha orang dewasa dengan panjang sekitar lima meter, dari kandang ayam dekat kawasan pemukiman penduduk ke ujung jalan setapak di dalam hutan.
"Piton ini tadi habis makan ayam di kandang ayam warga di seberang jalan itu, makanya dia lemas karena masih proses mencerna ayam di dalam perutnya," ujar Kelik, Pegawai Sekretariat Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan (Pro-P2KPM) PPU di Lawe-Lawe, Senin.
Mengingat ular tersebut tidak ada daya setelah menelan mangsanya, maka oleh pemilik kandang ayam bisa dengan mudah memasukkannya ke dalam karung untuk kemudian dilepasliarkan oleh Kelik ke dalam hutan yang jaraknya sekitar tujuh km dari Sekretariat Pro-P2KPM.
Sekretariat Pro-P2KPM terletak di RT 06 Nomor 50, Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU.
Menurut Kelik dan dua temannya yang juga staf Sekretariat Pro-P2KPM, berdasarkan keterangan pemilik ternak ayam, dalam beberapa hari terakhir peternak itu kehilangan 10 ekor ayam. Kemudian pagi ini (Senin 2/3) didapatinya dua ekor ayam lagi yang hilang. Pemilik kandang ayam juga menemukan ada ular piton dalam kondisi lemah dan perut mengembang yang diperkirakan di dalam perut ular itu adalah ayam yang baru dimangsanya.
Untuk itu, piton tersebut secara perlahan kemudian dimasukkan ke dalam karung oleh pemilik kandang ayam, selanjutnya Kelik bersama teman-temannya membawanya ke dalam hutan guna dilepasliarkan agar ular tersebut hidup di alam sebagai pelangkap ekosistem dan penyeimbang lingkungan.
Piton merupakan reptilia yang menjadi salah satu siklus kehidupan di alam bebas. Ia menjadi sistem mata rantai dalam kehidupan liar, sehingga Kelik dan rekan-rekannya memutuskan melepasliarkan piton di alam liar agar ekosistemnya tidak terganggu.
"Siklus rantai makanan itu kan gak boleh terputus, misalnya tikus makan buah, tikus dimakan ular, ular mati secara alami kemudian nutrisinya diserap tumbuhan. Kalau ular kita bunuh semaunya, maka rantai makanan terputus, akibatnya akan muncul hama tikus, makanya ular ini kita lepas jauh agar membantu manusia mengurangi tikus," katanya.
Adapun piton yang sampai beberapa kali memakan ayam milik peternak, hal itu terjadi karena ulah manusia juga, antara lain karena manusia menggangu ekosistem dengan mengalihfungsikan lahan tanpa memperhatikan keramahan lingkungan, akibatnya bahan makanan ular berkurang sehingga ular merambah kawasan permukiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020