Biro perjalanan umrah di Samarinda, Kalimantan Timur, PT Arrehlah Wisata, optimistis Kementerian Agama RI bakal memberikan solusi terbaik atas penundaan umrah oleh pemerintah Arab Saudi, termasuk rombongan dari Indonesia.


Pemilik PT Arrehlah Wisata Samarinda, Ambo Dalle, di Samarinda, Jumat (28/2) sore, mengatakan jamaah tidak perlu khawatir dengan situasi itu karena pemerintah pasti mencari jalan keluar terbaik sehingga tidak merugikan biro umrah maupun para jamaah.

"Pasti ada jalan keluarnya, tak mungkin pemerintah berdiam diri saja," katanya.

Sejauh ini, pihaknya belum mendapat instruksi dari Kemenag Kaltim terkait dengan penundaan keberangkatan jamaah umrah.

Namun demikian, Ambo Dalle mengaku akan terus melakukan koordinasi terkait dengan perihal keputusan berangkat atau tidaknya para calon jamaah.

"Kalau sesuai jadwal keberangkatan jamaah kami pada bulan depan, dan sampai saat ini belum ada putusan,” katanya.

Selain melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, katanya, biro perjalanan miliknya juga memiliki perwakilan di Arab Saudi.

Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan agen di Arab Saudi terkait dengan perkembangan kebijakan tersebut.

Kepada jamaah yang dilayani biro itu dan sudah tiba di Arab Saudi, sebelum terbitnya larangan sementara umrah, Ambo Dalle meminta selalu waspada dan menjaga kesehatan.

"Sebab paket keberangkatan tak hanya sehari atau dua hari, melainkan bervariasi, ada yang 9, 12, 15 hari, jangan terlalu letih, ingat kesehatan yang utama,” katanya.

Berdasarkan data Kemenag Kaltim, tercatat 14.628 umat yang umrah dari daerah itu. Angka tersebut dibagi ke sembilan kabupaten/kota dengan terbanyak dari Samarinda 4.566 umat, Balikpapan 3.967 orang, Kutai Kartanegara 1.516 orang, Bontang 1.220 orang, Kutai Timur 1.145 orang, dan Berau 913 orang.

Selain itu, Penajam Paser Utara 628 orang, Paser 486 orang, dan Kutai Barat 184 orang. Daftar itu sejak Agustus 2019 hingga Februari 2020.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020