Bupati Kutai Timur, Kaltim, Ismunandar memberikan pesan kepada para santri di wilayah Sangatta Utara untuk terus meningkatkan kemampuannya membaca Al Quran, meski telah lulus menempuh pendidikan membaca Kitab Suci tersebut.


Menurut Ismunandar belajar agama harus dimulai dari usia dini, sehingga ketika dewasa bisa berperilaku sesuai dengan norma- norma yang diajarkan dalam Kitab Suci.

Pada kesempatan itu, Ismu turut mewisuda para santri yang telah lulus di TK/TPA/TQA Sangatta Utara, di Gedung Serba Guna, Bukit Pelangi, Kutai Timur, Minggu (16/2).

“Kalau sudah diwisuda bukan berarti sudah tamat baca Al Qurannya. Kalau sudah tamat, malah tidak dibuka lagi. Jadi kepada anak-anak kita yang diwisuda ditingkatkan dan dilancarkan lagi bacanya,” ucap Ismu sapaan akrab bupati.

Tak hanya itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para ustadz dan ustadzah yang telah bekerja keras mendidik para santri membaca Al Quran.

"Kami juga ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan anak-anaknya menimba ilmu keagamaan di LPTK di Kutim khususnya di wilayah Sangatta utara," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan dirinya telah menginstruksikan Dinas Pendidikan bahwa nantinya ada kewajiban siswa SD kelas 4 harus bisa membaca Al Quran.

“Jadi beruntung anak-anak, cucu saya, yang hari ini diwisuda tidak perlu takut kalau sudah kelas 4 SD dites baca Al Qurannya,” ucap Ismu.

Ketua Panitia, Andi Sanyoto menjelaskan, sebelum diwisuda, para santri telah mengikuti serangkaian tasheh pada 18 Januari bagi Jus 10 dan 20.

"Juz 10 diikuti sebanyak 39 santri. Sedangkan Juz 20 sebanyak 29 santri. Berikutnya hari minggu tanggal 19 dilaksanakan kegiatan munaqosah (tes kemampuan baca Al Quran, amal ibadah, doa sehari-hari, praktek solat, wudhu dan ayat-ayat pilihan) diikuti sebanyak 252 santri," sebutnya.

Pewarta: Wardi/Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020