Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menegaskan bahwa kekurangan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi kota-kota di Kalimantan sedang diusahakan penambahannya oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
"Kami sedang berusaha untuk minta tambah, Pak Jero Wacik sedang merundingkan itu (dengan DPR)," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) di Balikpapan, Jumat.
Usai seminar yang diselenggarakan Kosgoro di Hotel Benakutai, menteri mengatakan pemerintah dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Dewan Perwakilan Rakyat RI mengatur dan menentukan jatah setiap kota di seluruh Indonesia.
Balikpapan mendapat jatah 614,25 kiloliter untuk tahun 2012 ini bila pengurangan 25 persen dari jatah tahun sebelumnya jadi diberlakukan. Tahun 2011, jatah Kuota Minyak 819.000 liter, namun demikian, konsumsinya mencapai 843 kiloliter.
"Karena aturan kuota itu ditentukan dengan Undang-Undang, maka perlu persetujuan DPR untuk mengubahnya," papar Menteri Laksono.
BPH Migas menjatahkan 40 juta kiloliter BBM untuk seluruh Indonesia. Karena itu, jumlah yang akan disalurkan ke daerah-daerah akan menyesuaikan sehingga angka 40 juta kilo liter tersebut tidak akan terlampaui.
Di sisi lain menteri yang sebelumnya pernah menjadi ketua DPR ini juga mengingatkan untuk berhemat. Jatah BBM boleh ditambah tapi konsumsi juga harus dikurangi.
"Biar seimbang," katanya seraya menegaskan bahwa yang tidak berhak atas BBM bersubsidi hendaknya jangan ikut-ikutan membeli dan menggunakan BBM tersebut.
Di Balikpapan mudah ditemui truk-truk besar industri yang semestinya membeli solar non subsidi ikut mengantre membeli solar bersubsidi.
Menurut Malik, Humas Pertamina Unit Pengolahan (UP) V, perusahaan bisa membeli solar non subsidi di Pertamina, sehingga tidak perlu membuang waktu antre di pompa bensin.
Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong pernah mengatakan niatnya untuk mendemo Pertamina hal pengurangan jatah untuk Balikpapan tersebut.
"Kalau tidak ada penjelasan yang bisa diterima, saya dan teman-teman anggota DPRD yang akan mendemo Pertamina langsung," katanya berapi-api. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Kami sedang berusaha untuk minta tambah, Pak Jero Wacik sedang merundingkan itu (dengan DPR)," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) di Balikpapan, Jumat.
Usai seminar yang diselenggarakan Kosgoro di Hotel Benakutai, menteri mengatakan pemerintah dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Dewan Perwakilan Rakyat RI mengatur dan menentukan jatah setiap kota di seluruh Indonesia.
Balikpapan mendapat jatah 614,25 kiloliter untuk tahun 2012 ini bila pengurangan 25 persen dari jatah tahun sebelumnya jadi diberlakukan. Tahun 2011, jatah Kuota Minyak 819.000 liter, namun demikian, konsumsinya mencapai 843 kiloliter.
"Karena aturan kuota itu ditentukan dengan Undang-Undang, maka perlu persetujuan DPR untuk mengubahnya," papar Menteri Laksono.
BPH Migas menjatahkan 40 juta kiloliter BBM untuk seluruh Indonesia. Karena itu, jumlah yang akan disalurkan ke daerah-daerah akan menyesuaikan sehingga angka 40 juta kilo liter tersebut tidak akan terlampaui.
Di sisi lain menteri yang sebelumnya pernah menjadi ketua DPR ini juga mengingatkan untuk berhemat. Jatah BBM boleh ditambah tapi konsumsi juga harus dikurangi.
"Biar seimbang," katanya seraya menegaskan bahwa yang tidak berhak atas BBM bersubsidi hendaknya jangan ikut-ikutan membeli dan menggunakan BBM tersebut.
Di Balikpapan mudah ditemui truk-truk besar industri yang semestinya membeli solar non subsidi ikut mengantre membeli solar bersubsidi.
Menurut Malik, Humas Pertamina Unit Pengolahan (UP) V, perusahaan bisa membeli solar non subsidi di Pertamina, sehingga tidak perlu membuang waktu antre di pompa bensin.
Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong pernah mengatakan niatnya untuk mendemo Pertamina hal pengurangan jatah untuk Balikpapan tersebut.
"Kalau tidak ada penjelasan yang bisa diterima, saya dan teman-teman anggota DPRD yang akan mendemo Pertamina langsung," katanya berapi-api. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012