Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Wali Kota Samarinda Syaharie Ja`ang mengatakan laju pertumbuhan penduduk Kota Samarinda mencapai 3,5 persen atau melebihi laju pertumbuhan penduduk rata-rata nasional yang hanya 1,49 persen.

"Lajunya pertumbuhan penduduk di Kota Samarinda tersebut bukan hanya dari kelahiran, tetapi juga disebabkan oleh banyaknya migrasi atau warga pendatang dari luar daerah," katanya saat pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) IX, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-40 dan KB-Kes tahun 2012 di Samarinda, Kamis.

Dalam acara yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail itu, Ia mengatakan, pemerintah Kota Samarinda tidak bisa melarang orang datang ke Samarinda, karena negara Indonesia merupakan Negara Kesatauan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, katanya, berharap bagi warga pendatang hendaknya memiliki kualitas SDM dan keterampilan.

Menurutnya dengan digelarnya kegiatan BBGRM, Kesatuan Gerak PKK dan KB-Kes serta pelayanan KB gratis maka dapat menekan laju pertumbuhan penduduk di Kota Samarinda. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak terkendali, maka akan menimbulkan dampak buruk.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Jufri Yasin mengatakan cara yang tepat untuk menghindari permasalahan akibat laju pertumbuhan penduduk yakni dengan menurunkan angka kelahiran.

"Laju pertumbuhan penduduk disebabkan tiga faktor yaitu kelahiran, kematian dan migrasi. Cara yang memungkinkan dilakukan BKKBN adalah menurunkan angka kelahiran," katanya.

Selanjutnya Ketua PKK Samarinda Hj Puji Setyowati mengatakan dalam rangkaian pencanangan itu dilakukan juga penyerahan simbolis bibit tanaman, gerakan 10 ribu sapulidi, alat kontrasepsi KB dan obat-obatan, kontainer sampah, serta pernyataan komitmen bersama gerakan mengembalikan trotoar ke fungsi awal untuk pejalan kaki (Gempita Hati).

Menurutnya melalui forum Gempita ini, trotoar akan dikembalikan ke fungsinya, untuk memberikan nuansa keindahan, kenyamanan dan keselamatan bagi pejalan kaki. Begitu pula gerakan 10 ribu sapulidi bisa dimaknai sejengkal halaman bersih, dan sejengkal parit bersih dengan sapulidi.

Sementra itu dalam pelaksanaan pelayanan KB gratis panitia menargetkan sebanyak 150 akseptor baru yang dapat terlayani. Namun pada kenyatannya antusias warga yang datang cukup banyak.

Adapun hasil pelayanan KB gratis di Kecamatan Samarinda Seberang mencapai 282 akseptor, di antaranya yang menggunakan implat sebanyak 90 akseptor, IUD 50 akseptor, suntik 60 akseptor, pil 70 akseptor dan kondom sebanyak 12 akseptor.  (*)

Pewarta: Rahmad

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012