Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau melalui Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) memulai pelaksanaan  program monitoring isu publik lintas Kecamatan yang diagendakan pada tahun anggaran 2020.


Kegiatan awal dilaksanakan dibeberapa kampung yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Tabalar, yang berada dipesisir selatan Berau. Tiga hari berselang, tim kemudian melanjutkan monitoring menyasar kewilayah pedalaman Kecamatan Kelay, yakni Kampung Long Beliu. 

Tim monitoring yang dipimpin Kabid PIKP Sunarto dan Kasi Pengelolaan Komunikasi Publik Mulhadianto diterima Camat Kelay Toris beserta jajaran kecamatan, di ruang kerjanya, Selasa (4/2).

Camat Toris memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menyampaikan kondisi wilayah setempat. Menurut Toris, Kecamatan Kelay membawahi sekitar 14 kampung yang memiliki topografi pengunungan. Masyarakat yang mendiami beberapa kampung ini menginginkan adanya keterbukaan informasi yang ditopang ketersedian jaringan telekomunikasi seluler maupun internet.

Selain itu akses jalan masuk kewilayah kampung, yang memang secara bertahap belum direspon oleh pemerintah, termasuk ada akses jalan yang dilalui masyarakat masih berstatus lahan KBK.

Selain akses jalan dan ketersedian jaringan telekomunikasi, ada beberapa indikator lainnya yang perlu mendapat perhatian, seperti sarana dan prasana pendidikan, ketersediaan tenaga perawat yang ditempatkan dibeberapa kampung.

Termasuk ketersediaan air bersih bagi warga termasuk dukungan pengembangan ekonomi kreatif khususnya dalam hal pemasaran.” Ini yang selalu diimpikan warga, khususnya akses jalan kampung dan telekomunikasi,”harapnya.

Dari situ kemudian tim melanjutkan perjalanan menuju Kampung Long Beliu, kampung ini dihuni sekitar 300 KK didominasi Suku Dayak Kenyah Uma Baka. Kampung Long Beliu dipimpin Benyamin sebagai kepala kampung yang dipercaya oleh warganya.

Mewakili keinginan warga, Benyamin menyampaikan agar akses jalan menuju kampungnya dapat dihitamkan yang jaraknya kini tersisa sekitar 3 kilometer.

Menurutnya, ketika intensitas hujan tinggi akses jalan yang menanjak licin dan lumpur, kadang menjadi kendala bagi generasi-generasi muda kampung ini untuk menuju lokasi sekolah yang berada dipusat kecamatan. “Kalau hujan tinggi, kadang anak-anak susah ke sekolah, ini jalan satu-satunya,” ujarnya.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020