Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah pengurus olahraga meragukan komitmen perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Timur sebagai "bapak angkat", untuk mendukung prestasi menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012.

Dalam acara silaturahim "bapak angkat" dengan pengurus olahraga di Hotel Atlet Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Rabu, dari 105 perusahaan yang menjadi "bapak angkat" hanya 27 perusahaan yang menghadiri acara tersebut.

"Dari tiga bapak angkat atletik, hanya PKT yang hadir, sisanya tidak ada sama sekali," kata Munir Al Habsy, Pengurus PASI Kaltim.

Pada acara silaturahim, masing-masing cabang olahraga disediakan satu meja untuk bisa bertemu langsung dengan bapak angkat.

Dari meja-meja yang ada, meja untuk Perbakin malah kosong. Hanya pengurus Perbakin yang tampak hadir.

Manajer PABBSI, Sugeng Mochdar mengaku dari tiga bapak angkat yang ditentukan hanya satu yang hadir. Dua perusahaan yang berkantor di
Jakarta tak hadir.

"Jangankan bertemu, komunikasi saja tak pernah," tutur Sugeng Mochdar.

Dari absensi yang disediakan panitia tercatat 105 perusahaan yang
diundang sejak pertama kali pertemuan. Namun, setelah dihitung hanya 27 perusahaan yang menandatangani absensi kehadiran.

Soal kehadiran bapak angkat, Komandan Puslatda Kaltim, Zuhdi Yahya
mengaku tetap akan menagih komitmen perusahaan-perusahaan terutama yang telah menandatangani MoU.

Menurutnya, yang sangat diharapkan tak sekadar MoU yang menjadi tumpuan atlet dan pengurus olahraga, melainkan aksi nyata di lapangan untuk mendukung suksesnya target olahraga di tingkat nasional nanti.

"Kami tetap mengapresiasi upaya gubernur, namun kami tetap akan mengawasi efektivitas 'bapak angkat' ini. Artinya, kami tetap akan
mengevaluasi secara berkala terhadap komitmen bapak angkat ini," kata Zuhdi Yahya.

Ia menyatakan harapan insan olahraga khususnya Puslatda tentu realisasi dari komitmen bapak angkat ini menyangkut bantuannya. Sejauh
ini menurut Zuhdi masih ada beberapa yang perlu mendapat perhatian.

Yang prioritas pengadaan alat latih dan tanding, bonus medali atlet serta try out ke luar negeri yang sangat dibutuhkan pengurus cabang olahraga.

"Kami sangat berharap program yang tak bisa dibiayai KONI atau Puslatda bisa ditangani 'bapak angkat'," katanya.

Pertemuan antara "bapak angkat" dengan pengurus olahraga sudah kali kedua, setelah pertemuan pertama di fasilitasi Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak di Lamin Etam beberapa waktu lalu.

Namun pada pertemuan kedua itu, jumlah kehadiran tak terlalu signifikan jumlah penambahannya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim, Sigit Muryono menyatakan
optimistis dengan komitmen "bapak angkat".

Menurutnya, setelah pertemuan ini akan ada pertemuan lain yang sifatnya informal antara pengurus olahraga dengan perusahaan bapak angkat secara langsung.

"Ke depan kami agendakan pertemuan informal yang bisa dilakukan pengurus, dan itu merupakan rangkaian untuk mengefektifkan adanya bapak angkat," jelasnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012