Musim kemarau panjang yang terjadi pada 2019 mengakibatkan luasan areal tanam padi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalami penurunan hingga mencapai 5 persen.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holrikultura Dinas Pertanian  Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki  ketika ditemui di Penajam, Senin mengatakan, lahan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengandalkan pengairan tadah hujan sehingga pada musim kemarau banyak sawah tidak dapat diolah untuk ditanami padi.

Dalam satu tahun,lanjutnya, luas tanam areal tanam padi di Kabupaten Penajam Paser Utara yang tersebar di empat kecamatan bisa mencapai lebih kurang 21.000 hektare.

"Tapi pada 2019, luas tanam padi di wilayah Penajam Paser Utara mengalami penurunan hingga 5 persen karena pengaruh musim kemarau panjang," ujarnya.

Bambang Marjuki menyebutkan, luasan areal lahan persawahan produktif di Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang musim kemarau yang dapat diolah dan ditanami padi hanya sekitar 19.950 hektare.

Kendati luas areal tanam padi menurun, namun hasil produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara masih aman.

Di beberapa lokasi lahan persawahan bisa ditanami padi dua sampai tiga kali, jadi produksi padi masih aman.

Bambang Marjuki menambahkan, walau terjadi kemarau panjang secara produksi padi Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019 masih cukup banyak.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara mendata sampai akhir 2019 produksi padi mengalami surplus mencapai 23.000 ton.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020