Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Banjir yang melanda sejumlah desa di wilayah perkotaan dan pedalaman Kutai Timur Kalimantan Timur dalam dua hari terakhir mulai melanda dan memasuki pemukiman warga dan merendam beberapa fasilitas umum.

Dilaporkan, hingga hari Senin, air setinggi setengah meter hingga satu setengah meter itu sudah merendam berbagai fasilitas umum seperti lapangan sepakbola Kecamatan Muara Ancalong, jalan-jalan utama kecamatan muara bengkal dan Kecamatan Muara Ancalong dan beberapa desa lainnya.

"Banjir sudah berlangsung dua hari, dan hari ini sudah mulai masuk sebagian pemukiman warga dan masuk kolong rumah seperti di Desa Karnyanyan, Desa Long Nah, Desa Marah Haloq, sungai marah"kata Abu warga Desa Long Nah, melalui telepon.

Menurut Abu, warga berharap mudah-mudahan hujan tidak turun sehingga air bisa surut, sehingga banjir tidak bertambah

Banjir juga terjadi dan merendam beberapa kawasan di Kecamatan Muara Ancalong, seperti lapangan sepakbola dan pemukiman warga yang tinggal di bantaran anak Sungai Mahakam

"Menurut Faisal, staf kantor Kecamatan Muara Ancalong, meskipun belum membahayakan, namun warga selalu waspada, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, katanya.

Banjir juga terjadi di beberapa pemukiman di Desa Sangatta Selatan, terutama di dataran rendah seperti Dusun Masabag, marga rukun

Dari pantauan di lapangan, sebagian kawasan di Dusun Masabang Kecamatan Sangata selatan air sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa di atas kawasan pemukiman warga dan memasuki sebagian dapur rumah warga setempat

Menurut Sukir 42 tahun kawasan Masang sering terkena banjir setiap musim hujan mengakibatkan rumah penduduk terendam banjir

Saya ini sudah 21 tahun tinggal di Sangatta, dan dalam sepuluh tahun terakhir setiap hujan dua hari pasti banjir gara-gara gunung dan hutan di hulu gundul.

"Kami bisa pastikan kalau seringnya banjir akibat hutan dan gunung gundul dari aktivitas perusahaan pertambangan batubara dan perusahaan perkebunan kelapa sawit," kata Sukir dibenarkan Purwanto 44 tahun warga Masabang. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012