Pemerintah Kabupaten Paser pada tahun 2020 menargetkan produksi beras mencapai 25 ribu ton untuk merealisasikan program swasembada beras dalam rangka persiapan Paser sebagai penyangga pangan Ibu Kota baru Negara (IKN)


Kepala Dinas Pertanian (Distan) Paser Karoding mengatakan, pada  2019 Pemkab Paser hanya mampu memproduksi 20 ribu ton beras.

“Targetnya 25 ribu ton tahun 2020, karena tahun lalu hanya 20 ribu ton. Ini untuk swasembada beras di Paser supaya bisa terpenuhi,” kata Karoding di Tanah Grogot, Kamis (9/1).

Untuk mencapai produksi 25 ribu ton beras Distan Paser, kata Karoding tidak hanya fokus pada perluasan lahan.

"Kami fokus peningkatan produksi sampai 7 atau 8 ton. Karena sebelumnya hanya mencapai 3 atau 4 ton beras," ucapnya.

Menurut dia, diperlukan sarana dan prasarana pendukung untuk dapat meningkatkan produksi beras setiap tahunnya.

Diantaranya dengan melengkapi alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pupuk yang berkualitas. 

"Dengan catatan alsintan kita sudah sesuai ya, pupuknya juga berimbang," ujar Karoding.

Kebutuhan beras di Kabupaten Paser sejauh ini masih bergantung dari daerah lain, kata Karoding, beras di Paser banyak didatangkan dari pulau Jawa dan Sulawesi. 

Padahal beras yang didatangkan dari luar daerah itu menggunakan biaya angkut.

"Bingung kenapa mereka bisa lebih murah. Kita juga di sini tidak ada biaya angkutnya," kata Karoding.

Pewarta: R. Wartono

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020