Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Operator seluler PT XL Axiata Tbk menargetkan penambahan satu juta pelanggan baru hingga akhir 2012.

Target tersebut, kata Herry Aji Purwanto, Sales Operational Manager Kalimantan II di Balikpapan, Kamis, konsisten dengan tarif murah yang sudah menjadi brand dan sejarah perusahaan tersebut.

"Kami adalah pelopor pemberi layanan jasa seluler dengan tarif murah sejak 1996," kata Herry.

Untuk mencapai target itu, Xl meluncurkan apa yang disebut tarif Ampuh Hotrod.

"Sekali kirim sms dapat 1.000 sms gratis ke semua operator," kata Herry. Di malam hari, kirim 2 sms dapat 100 sms gratis ke semua operator.

Ada juga tarif murah untuk menelepon yaitu Rp25 per menit sepanjang siang hari dan Rp50 per menit untuk menelepon malam hari di Kaltim, yaitu di Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Tarakan.

Untuk Banjarmasin, Kotabaru, dan Tanjung di Kalimantan Selatan berlaku tarif Rp100 per menit di malam hari.

"Bagi pelanggan di Kalimantan Barat, ada paket Bayar 1 Menit Gratis 1 Jam alias B1MG1H," lanjut Herry.

Perbedaan nilai tarif mengikuti kondisi geografis wilayah tersebut. Pelanggan terbanyak XL di Kalimantan ada di Kalimantan Selatan, terutama di pesisir timurnya. Kemudian baru Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

"Pengalaman kami dari tahun-tahun lalu, peluncuran tarif murah memicu pertumbuhan pelanggan hingga dua kali, bahkan hingga tiga kali lipat," ungkap Herry.

Herry menambahkan bahwa karakter masyarakat Indonesia pengguna jasa komunikasi seluler sebagian besar masih berbasis kepada tarif murah, baru kemudian kualitas layanan.

Saat ini XL mengaku melayani 40 juta pelanggan di seluruh Indonesia, dengan pertambahan pelanggan baru mencapai 25.000 aktivasi setiap hari.

"Sebagian besar pertumbuhan pelanggan baru tersebut, berasal dari Balikpapan Samarinda, Bontang dan Pontianak yang mencapai 5.000-10.000 aktivasi baru per hari," katanya.

Ia mengakui, dari semua wilayah Kaltim tinggal Kabupaten Malinau yang belum dijangkau oleh layanan XL, yang disebabkan kondisi geografis Malinau dan pasokan listrik yang terbatas. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012