Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Sebuah perahu penyeberangan dan truk tenggelam di Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, dihubungi dari Samarinda, Senin petang mengatakan, tenggelamnya perahu penyeberangan dan truk tersebut terjadi di Pal Enam Desa Loa Lepuh di Kecamatan Loa Kulu.
Sekitar enam kilometer dari pusat kota, yakni Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Tenggarong.
"Bagian kepala truk dan beberapa badan perahu masih terlihat sebab posisi tenggelamnya persis berada di tepi dermaga. Peristiwa itu berlangsung Senin siang sekitar pukul 13. 30 Wita," ungkap Herlambang.
Tidak ada korban jiwa pada persitiwa tersebut namun kerugian akibat terjatuhnya perahu dan truk tersebut mencapai jutaan rupiah.
"Berdasarkan keterangan awal yang kami himpun, peristiwa itu terjadi akibat perahu miring saat truk tersebut hendak naik sehingga langsung tercebur ke sungai. Kemungkinan, posisi perahu tidak seimbang saat truk naik ke perahu. Hingga saat ini petugas masih terus berupaya mengevakuasi badan perahu dan truk tersebut agar proses penyeberangan di dermaga itu bisa kembali normal," kata Herlambang.
Pasca ambruknya Jembatan Kartanegara pada 26 November 2011, puluhan kapal feri tradisional yang mengangkut hingga belasan motor bahkan juga kendaraan roda empat beroperasi di sepanjang Sungai Mahakam untuk melayani angkutan penyebarangan warga dari Kecamatan Tenggarong Seberang dan Tenggarong.
Tenggelamnya feri tradisional itu merupakan yang ketiga kalinya terjadi setelah runtuhnya Jembatan Kartanegara.
Peristiwa pertama tenggelamnya feri tradisional terjadi pada Sabtu, 24 Desember 2011, sekitar pukul 19.20 malam, yang menyebabkan seorang penumpang tewas.
Pada Rabu (21/3) 2012 sekitar pukul 17.20 Wita, sebuah feri penyeberangan tradisional kembali tenggelam, namun semua penumpang selamat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana Kantor Kesbang Linmas Kutai Kartanegara, Herlambang, dihubungi dari Samarinda, Senin petang mengatakan, tenggelamnya perahu penyeberangan dan truk tersebut terjadi di Pal Enam Desa Loa Lepuh di Kecamatan Loa Kulu.
Sekitar enam kilometer dari pusat kota, yakni Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Tenggarong.
"Bagian kepala truk dan beberapa badan perahu masih terlihat sebab posisi tenggelamnya persis berada di tepi dermaga. Peristiwa itu berlangsung Senin siang sekitar pukul 13. 30 Wita," ungkap Herlambang.
Tidak ada korban jiwa pada persitiwa tersebut namun kerugian akibat terjatuhnya perahu dan truk tersebut mencapai jutaan rupiah.
"Berdasarkan keterangan awal yang kami himpun, peristiwa itu terjadi akibat perahu miring saat truk tersebut hendak naik sehingga langsung tercebur ke sungai. Kemungkinan, posisi perahu tidak seimbang saat truk naik ke perahu. Hingga saat ini petugas masih terus berupaya mengevakuasi badan perahu dan truk tersebut agar proses penyeberangan di dermaga itu bisa kembali normal," kata Herlambang.
Pasca ambruknya Jembatan Kartanegara pada 26 November 2011, puluhan kapal feri tradisional yang mengangkut hingga belasan motor bahkan juga kendaraan roda empat beroperasi di sepanjang Sungai Mahakam untuk melayani angkutan penyebarangan warga dari Kecamatan Tenggarong Seberang dan Tenggarong.
Tenggelamnya feri tradisional itu merupakan yang ketiga kalinya terjadi setelah runtuhnya Jembatan Kartanegara.
Peristiwa pertama tenggelamnya feri tradisional terjadi pada Sabtu, 24 Desember 2011, sekitar pukul 19.20 malam, yang menyebabkan seorang penumpang tewas.
Pada Rabu (21/3) 2012 sekitar pukul 17.20 Wita, sebuah feri penyeberangan tradisional kembali tenggelam, namun semua penumpang selamat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012