Kabupaten Kutai Kartanega pada tahun 2017 bersama 24 kabupaten kota lainnya ditetapkan sebagai pelaksana program smart city sebagai bagian gerakan nasional menuju 100 smart city kabupaten/kota, untuk melakukan percepatan pelaksanaan dibentuk tim guna merumuskan program smart city ke dalam master plan smart regency serta menetapkan dinas komunikas dan informatika Kutai Kartanegara sebagai leader.


Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kutai Kartanegara Bahteramsyah mengatakan, saat ini pihaknya mewujudkan akselerasi kemajuan Kutai Kartanegara melalui inovasi berbasis kearifan lokal yang berlandaskan enam pilar yakni smart governance, smart branding, smart ekonomi, smart living, smart society serta smart environment kini dilakukan oleh organisasi perangkat daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pilar pertama, Smart governance yaitu dengan ketersediaan infrastruktur teknologi merupakan starting point dan ruh bagi program smart city dengan tersedianya sarana teknologi infrastruktur dimana seluruh proses yang terjadi di dalamnya berbasis perangkat dan jaringan melalui Dinas Komunikas dan Informatika Kutai Kartanegara.

Ketersediaan infrastruktur dasar seperti self supporting tower (sst/bts/tower) yang berfungsi dengan baik kapasitas jaringan yang memadai hingga perangkat pendukung diantaranya server, data recovery centre (drc), sistem pengamanan informasi dan kapabilitas SDM pengelola jaringan sangat berpengaruh pada efektifitas, efisiensi serta inovasi dalam program smart city.

Menurut dia, dalam upaya menjalankan peran komunikasi, Dinas Kominfo Kukar membuat formulasi pengelolaan informasi yang terintegrasi dikemas kedalam pengelolaan media komunikasi terintegrasi atau disingkat Mekes.

Kemudian masing masing organisasi perangkat daerah telah memanfaatkan aplikasi tersebut untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik salah satu OPD yang paling menonjol dalam mengoptimalkan pelayanan itu adalah rumah sakit AM Parikesit dengan aplikasi Sipulan atau Sistem Infomasi Pendaftaran Rujukan Rawat Jalan Online.

"Sipulan adalah suatu sistem rujukan yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan sarana internet dengan menerapkan kemajuan teknologi agar pasien mendapatkan fasilitas kesehatan yang membutuhkan penanganan serta tindakan pada fasiltas kesehatan lanjutan sehingga dapat dipermudah dan dipercepat," katanya.

Selain itu juga pasien bisa memilih hari serta jam dan dokter yang akan menangani di rumah sakit nantinya secara garis besar sistem ini memberikan keuntungan percepatan akses informasi dan kepastian pelayanan dirumah sakit. 

Manfaat lain adalah  manajemen jadwal pelayanan dokter yang tersedia dan sudah terjadwal, kemudian dalam pelaksanaan pilar kedua yakni smart branding Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara terus berbenah dan melakukan berbagai inovasi dengan menyelenggarakan berbagai event mulai pada level desa serta nasional hingga bertarap international yang ditetapkan setahun sebelumnya.

Dalam hal itu, katanya, Dinas Pariwista Kutai Kartanegara selalu gencar melakukan promosi event wisata melalui inovasi E-Kukar holiday dengan aplikasi mobile berbasis android yang dapat meningkatkan citra pariwisata kabupaten tertua di Timur Borneo.

Selanjutnya pada pilar ketiga smart economy Transformasi Struktur Ekonomi Daerah difokuskan dalam rangka mencapai tujuan untuk mewujudkan percepatan kedaulatan pangan dan revolusi pembangunan pertanian dalam arti luas sebagai daya ungkit pertumbuhan ekonomi daerah, salah satunya program revolusi jagung yang berbasis Kelompok dan kewirausahaan.

Kemudian dilakukan inovasi dagang kemitraan (idaman) yang digagas oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu  Pintu (DPMPTSP) Kutai Kartanegara tahun 2018 guna mendorong kualitas usaha mikro kecil dan menengah sehingga para pelaku UMKM dapat memiliki standar nilai jual serta memberi ruang bagi UMKM di Kutai Kartanegara.

Program idaman ini sendiri menggunakan sistem triple helix yang melibatkan sinergi pemerintah daerah bersama akademisi perusahaan atau dunia usaha untuk mendukung perkembangan UMKM.

Sedangkan pilar keempat yakni smart living sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyatakat dalam percepatan penanggulangan kemiskinan di Kutai Kartanegara melalui program Festival Bedah Rumah dimana program tersebut merupakan program prioritas Pmkab Kutai Kartanegara dengan menargetkan membedah 1.968 unit rumah warga yang tidak layak huni sehingga menjadi layak huni serta mendorong ke arah kesejahteraan masyarakat.

Festival bedah rumah ini juga untuk mewujudkan sasaran desa berketahanan sosial dengan strategi gerakan desa membangun yakni pemantapan pembinaan keluarga miskin, validitas pendataan kemiskinan, sinergitas kebijakan pengentasan kemiskinan, melibatkan dunia usaha melalui program tanggung jawab sosial perusahaan agar membantu pengentasan kemiskinan di Kutai Kartanegara.

Pada pilar kelima smart society beberapa desa telah melakukan berbagai inovasi yang dapat mendorong warga berperan aktif memanfaatkan potensi desanya untuk meningkatkan taraf hidup warga dengan mengoptimalkan peran BUMDes sebagai penggerak ekonomi desa diantaranya Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis serta Desa Sungai Payang Kecamatan Loa Kulu.

Melalui pengelolaan BUMDes kedua desa itu mendapatkan penghargaan sebagai BUMDes inovasi terbaik satu dan BUMDes pengelolaan penatusahaan keuangan terbaik kedua pada tingkat Propinsi Kalimantan Timur.

Dan pada pilar keenam yakni Smart environment merupakan program strategi untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan aktifitas dunia usaha dan upaya untuk mencapai efisiensi  pelayanan pada dunia usaha melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DHLK) Kutai Kartanegara.

Dengan pelayanan langsung yang disingkat Melayang memberi kemudahan pelayanan bagi masyarakat di Kutai Kartanegara dengan melakukan pelayanan jemput bola sehingga bisa memangkas waktu, jarak dan biaya pengurusan izin Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) di DLHK Kutai Kartanegara dan program ini untuk memberikan pelayanan prima pada masyarakat tanpa dipungut biaya atau gratis.

Dari keenam pilar smart city atau smart regency Pemkab Kutai Kartanegara terus berupaya meningkatkan kapasitas serta kualitas inovasi yang berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan pelayanan prima dan kesejahteraan kepada masyarakatnya, demikian Kadis Kominfo Kukar Bahteramsyah.

Pewarta: AHM

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019