Sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK) prajurit Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 17 Ananta Dharma dan 1 SSK Batalyon Kavaleri (Yonkav) 13 Satya Lembuswana diturunkan untuk membantu membersihkan sisa-sisa puing bangunan yang dibakar massa pengunjuk rasa pada Rabu 16/10 lalu.
 

Mereka juga didampingi personel Kodim 0913/PPU serta warga, dan dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0913/PPU Letkol Inf Mahmud.

“Bangunan-bangunan yang rusak dan terbakar kami data dan akan segera kami perbaiki kembali baik fasilitas umum seperti sekolah, jalan, maupun perkantoran, dan juga bangunan milik masyarakat,” kata Dandim Mahmud.

Di sisi lain, para prajurit juga tetap disiagakan di tempat-tempat strategis untuk menyekat kemungkinan masuknya masyarakat luar yang dicurigai dapat menimbulkan konflik baru.

“Kami siaga sampai situasi benar-benar kondusif,” kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman Kolonel Kavaleri Dino Martino pada kesempatan yang sama.

Sedikitnya 366 kepala keluarga di Kecamatan Penajam masih mengungsi setelah unjuk rasa disertai pembakaran yang dilakukan sekelompok orang di Pelabuhan Penyeberangan Penajam Rabu (16/10).

Terdata 158 unit rumah dan Madrasah Ibtidaiyah yang berada di Gang Buaya RT 6, 7 dan 8 Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam terbakar. Sejumlah fasilitas umum juga dirusak, terutama di Pelabuhan seperti satu loket pembelian tiket juga dibakar. Sebanyak 10 kios di  Pelabuhan juga dirusak.

"Mereka yang rumahnya terbakar masih mengungsi," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila.

Mereka mengungsi di pos pengungsian Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara maupun mengungsi di rumah keluarganya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama instansi terkait mendirikan dapur umum, pos pelayanan kesehatan, dan pos logistik untuk melayani pengungsi. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019