Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru dilantik meningkatkan semangat tata kelola keuangan negara sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
"Peranan BPK sangat penting dalam kita meningkatkan kualitas tata kelola keuangan negara. Selama ini kemitraan pemerintah dan BPK berjalan baik," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis.
Selama ini dalam temuan pemeriksaan keuangan, lanjut Sri Mulyani, BPK memberikan rekomendasi dalam perbaikan tata kelola keuangan negara, baik dalam penerimaan negara, aset, dan belanja negara.
Sementara itu, terkait komposisi anggota BPK yang didominasi latar belakang politik, Menkeu mengatakan baik berlatar politik atau nonpolitik, mereka sudah disumpah sehingga diharapkan tidak ada konflik kepentingan.
"Sumpahnya mereka tadi sangat serius, tidak menerima apa pun, dan menjanjikan apa pun, dalam bentuk apa pun," kata Sri Mulyani.
Lima anggota BPK terpilih periode 2019-2024 mengucapkan sumpah jabatan di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta. Ketua MA Hatta Ali memandu pengucapan sumpah jabatan tersebut dan diikuti lima anggota BPK terpilih.
Kelima anggota BPK itu adalah Pius Lustrilanang, Daniel Lumban Tobing, Hendra Susanto, Ahsanul Qosasi dan Harry Azhar Azis yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 101/P 2019, 9 Oktober 2019.
Dari lima anggota BPK tersebut, empat di antaranya memiliki latar belakang politik.
Pius Lustrilanang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPP Partai Gerindra dan merupakan salah satu aktivis pergerakan nasional pada akhir 1990-an.
Daniel Lumban Tobing sebelumnya adalah politisi PDI Perjuangan dan sempat menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat VII.
Calon anggota lainnya yakni Achsanul Qosasi merupakan petahana yang sebelumnya merupakan politikus Partai Demokrat.
Begitu juga dengan Harry Azhar Azis, petahana yang sempat menjabat sebagai Ketua BPK, memiliki latar belakang sebelumnya sebagai politikus Partai Golkar.
Sedangkan, Hendra Susanto merupakan pejabat karir dari BPK dan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Auditoriat I B.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Peranan BPK sangat penting dalam kita meningkatkan kualitas tata kelola keuangan negara. Selama ini kemitraan pemerintah dan BPK berjalan baik," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis.
Selama ini dalam temuan pemeriksaan keuangan, lanjut Sri Mulyani, BPK memberikan rekomendasi dalam perbaikan tata kelola keuangan negara, baik dalam penerimaan negara, aset, dan belanja negara.
Sementara itu, terkait komposisi anggota BPK yang didominasi latar belakang politik, Menkeu mengatakan baik berlatar politik atau nonpolitik, mereka sudah disumpah sehingga diharapkan tidak ada konflik kepentingan.
"Sumpahnya mereka tadi sangat serius, tidak menerima apa pun, dan menjanjikan apa pun, dalam bentuk apa pun," kata Sri Mulyani.
Lima anggota BPK terpilih periode 2019-2024 mengucapkan sumpah jabatan di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta. Ketua MA Hatta Ali memandu pengucapan sumpah jabatan tersebut dan diikuti lima anggota BPK terpilih.
Kelima anggota BPK itu adalah Pius Lustrilanang, Daniel Lumban Tobing, Hendra Susanto, Ahsanul Qosasi dan Harry Azhar Azis yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 101/P 2019, 9 Oktober 2019.
Dari lima anggota BPK tersebut, empat di antaranya memiliki latar belakang politik.
Pius Lustrilanang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPP Partai Gerindra dan merupakan salah satu aktivis pergerakan nasional pada akhir 1990-an.
Daniel Lumban Tobing sebelumnya adalah politisi PDI Perjuangan dan sempat menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat VII.
Calon anggota lainnya yakni Achsanul Qosasi merupakan petahana yang sebelumnya merupakan politikus Partai Demokrat.
Begitu juga dengan Harry Azhar Azis, petahana yang sempat menjabat sebagai Ketua BPK, memiliki latar belakang sebelumnya sebagai politikus Partai Golkar.
Sedangkan, Hendra Susanto merupakan pejabat karir dari BPK dan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Auditoriat I B.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019