Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto memberikan kejutan kepada prajurit TNI pada peringatan HUT ke-74 TNI di halaman Markas Korem 091/ Aji Suryanata Kesuma, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu pagi (5/10).

 

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto beserta rombongan polisi hadir dan mengucapkan “Selamat HUT Ke-74 TNI” serta membawa kue ulang tahun.

Sinergitas antara TNI dan Polri tampak dalam peringatan HUT TNI tersebut, dengan dibukanya pelayanan SIM keliling yang khusus perpanjangan SIM A dan C bagi anggota, PNS beserta keluarga yang dilaksanakan di halaman Makorem 091/ASN.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-74 TNI melalui gerakan pelayanan SIM keliling di halaman Makorem 091/ASN,” tutur Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto kepada awak media.

Sementara itu, Kepala Staf Korem (Kasrem) 091/ASN Kolonel Inf Ruslan Effendy mengatakan, tema pokok pada kegiatan HUT Ke-74 tahun ini adalah “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”.

Dia mengatakan sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks. 

"Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di berbagai bidang," kata Kolonel Inf Rustam Effendi membacakan amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Kondisi ini, lanjut Rustam telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi. 

"Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara," bebernya.

Menurutnya, konsep inipun telah mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai. 

Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan nir militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.

Menghadapi kompleksitas ancaman di atas, diperlukan Postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. 

"Pembangunan Postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI," tegasnya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019