Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Kutai Timur kekurangan personel di lapangan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) yang terjadi di wilayah setempat.
 

Kepala BPBD Kutim, Syafruddin menyatakan kewalahan saat menangani Karhutla, dikarenakan keterbatasan tenaga atau personel khususnya personel laki-laki untuk turun di lapangan.

"Saat ini, personel BPBD terbatas, sekitar kurang lebih 81 pegawai yang dimiliki. 32 persennya adalah perempuan yang artinya lebih dominan perempuannya dibanding laki-laki, terlebih lagi di bidang tenaga administrasi," kata Syafruddin di sangatta, Minggu

Ia menuturkan jika ada bencana seperti karhutla dia bersama rekan BPBD Kutim kewalahan dalam menangani dan menanggulanginya. Kewalahan dari sisi tenaganya, terlebih sampai ada tenaga administrasi juga terjun ke lapangan untuk membantu memadamkan api.

"Analisa kebutuhan pegawai untuk BPBD memerlukan 150 pegawai seharusnya. Namun sekarang hanya separuhnya ada di BPBD Kutim," jelasnya.

Untuk memaksimalkan pencegahan dan pemadaman api pihaknya mengimbau pihak atau instansi terkait seperti pemadam kebakaran(PMK), PDAM, dinas PU dan LH termasuk perusahaan dan masyarakat untuk ikut membantu tim jika terjadi karhutla.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran pada saat membuka lahan pada musim kemarau saat ini, guna menghindari kebakaran yang merembet luas yang sulit dipadamkan.

“Kami juga perlu meluruskan meski kebakaran hutan dan lahan merupakan sepenuhnya tanggungjawab BPBD namun sesuai amanat undang-undang bahwa kebakaran hutan maupun lahan merupakan tugas kita bersama. Jika ada kebakaran hutan dan pemukiman semua bisa mengambil peran jangan sampai jadi hanya penonton,” tegas Syafruddin.

Menurut Syafruddin, jika masyarakat paham akan dampak yang ditimbulkan tentu tidak melakukan pembakaran lahan.

Hal itu pula bertujuan meringankan tugas terkait khususnya BPBD Kutim. Adanya karhutla di sejumlah daerah menyebabkan kabut asap yang mengganggu kesehatan.

"Kami (BPBD Kutim) terus berupaya meningkatkan pengawasan di beberapa desa yang rawan terjadi karhutla. kami juga melakukan rapat koordinasi semua pihak terkait guna memaksimalkan partisipasi dalam pencegahan karhutla,” ungkapnya.

Syafruddin berharap kepada Distan Kutim agar bisa membantu pencegahan dengan memaksimalkan peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar dapat mengawasi lahan para petani supaya tidak melakukan pembakaran lahan. 

 

Pewarta: Wardi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019