Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Langkah awal pengurus PSSI bentukan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) melalui KLB (Kongres Luar Biasa) pada Minggu (18/3), yakni meminta legalitas baik dari badan tertinggi sepak bola Asia maupun dunia (AFC/FIFA).
"Hasil dari Konggres ini akan kami laporkan kepada AFC (The Asian Football Confederation) dan FIFA (International Federation of Association Football) upaya untuk mencari legalitas, sebelum kami beranjak untuk memulai tugas utama dalam membenahi sepak bola Indonesia yang sudah terlanjur salah kaprah," ujar anggota Komisi Eksekutif PSSI-KPSI Erwin Dwi Budiawan yang dihubungi dari Samarinda, Senin.
Erwin tidak memungkiri terhadap harapan publik sepak bola nasional yang menginginkan pembenahan sepak bola Nasional secepat mungkin, yakni dengan telah terbentuknya kepengurusan baru PSSI versi KPSI.
Ia menjelaskan bahwa semuanya membutuhkan proses yang tidak singkat, apalagi masih ada dualisme kepengurusan PSSI yang hingga kini belum ada titik temu.
"Kami akan terus berjuang tentu dengan target jangka panjang untuk kemajuan persepak bolaan Nasional, tapi yang paling mendasar kita upayakan dulu legalitas baru kemudian melaksanakan tahap pembenahan organisasi termasuk juga kompetisi," tutur Erwin.
Mengenai peluang untuk mendapatkan legalisasi AFC ataupun FIFA, Erwin cukup optimistis mengingat proses KLB PSSI versi KPSI telah memenuhi persyaratan sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA.
"Konggres kemarin dihadiri oleh 81 anggota PSSI yang sah sesuai dengan konggres di Bali, ditambah delegasi dari pengcab dan klub kurang lebih 1.300 peserta, ini menjadikan bukti bahwa memang Konggres yang kita laksanakan mendapat simpati dan respon yang cukup bagus oleh insan sepak bola Nasional," papar Erwin.
Dia menambahkan bahwa kalaupun ada pihak lain yang mengklaim bahwa peserta yang hadir di KLB tersebut tidak sah, maka menurut Erwin sebaiknya dibuktikan bersama di AFC maupun FIFA.
"Semua bukti akan kami bawa dan kita serahkan kepada FIFA maupun AFC, biar mereka yang menilai keabsahan dari proses KLB yang kita laksanakan," ujar Erwin.
"Pada masa kepemimpinan Nurdin Halid dengan hanya mempelintir statuta saja bisa kita gulingkan tapi sekarang ini lebih parah karena pelanggarannya sudah terang-terangan, tentunya FIFA maupun AFC akan berpikir bijak sebelum memutuskan nasib sepak bola Indonesia kedepannya," ujarnya.
Sebelumnya, KPSI akhirnya menetapkan susunan kepengurusan PSSI periode 2012-2016 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Minggu (18/3/2012).
La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dengan didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Rahim Soekasah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Hasil dari Konggres ini akan kami laporkan kepada AFC (The Asian Football Confederation) dan FIFA (International Federation of Association Football) upaya untuk mencari legalitas, sebelum kami beranjak untuk memulai tugas utama dalam membenahi sepak bola Indonesia yang sudah terlanjur salah kaprah," ujar anggota Komisi Eksekutif PSSI-KPSI Erwin Dwi Budiawan yang dihubungi dari Samarinda, Senin.
Erwin tidak memungkiri terhadap harapan publik sepak bola nasional yang menginginkan pembenahan sepak bola Nasional secepat mungkin, yakni dengan telah terbentuknya kepengurusan baru PSSI versi KPSI.
Ia menjelaskan bahwa semuanya membutuhkan proses yang tidak singkat, apalagi masih ada dualisme kepengurusan PSSI yang hingga kini belum ada titik temu.
"Kami akan terus berjuang tentu dengan target jangka panjang untuk kemajuan persepak bolaan Nasional, tapi yang paling mendasar kita upayakan dulu legalitas baru kemudian melaksanakan tahap pembenahan organisasi termasuk juga kompetisi," tutur Erwin.
Mengenai peluang untuk mendapatkan legalisasi AFC ataupun FIFA, Erwin cukup optimistis mengingat proses KLB PSSI versi KPSI telah memenuhi persyaratan sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA.
"Konggres kemarin dihadiri oleh 81 anggota PSSI yang sah sesuai dengan konggres di Bali, ditambah delegasi dari pengcab dan klub kurang lebih 1.300 peserta, ini menjadikan bukti bahwa memang Konggres yang kita laksanakan mendapat simpati dan respon yang cukup bagus oleh insan sepak bola Nasional," papar Erwin.
Dia menambahkan bahwa kalaupun ada pihak lain yang mengklaim bahwa peserta yang hadir di KLB tersebut tidak sah, maka menurut Erwin sebaiknya dibuktikan bersama di AFC maupun FIFA.
"Semua bukti akan kami bawa dan kita serahkan kepada FIFA maupun AFC, biar mereka yang menilai keabsahan dari proses KLB yang kita laksanakan," ujar Erwin.
"Pada masa kepemimpinan Nurdin Halid dengan hanya mempelintir statuta saja bisa kita gulingkan tapi sekarang ini lebih parah karena pelanggarannya sudah terang-terangan, tentunya FIFA maupun AFC akan berpikir bijak sebelum memutuskan nasib sepak bola Indonesia kedepannya," ujarnya.
Sebelumnya, KPSI akhirnya menetapkan susunan kepengurusan PSSI periode 2012-2016 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Minggu (18/3/2012).
La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dengan didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Rahim Soekasah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012