Balikpapan, (ANTARA News Kaltim) - Pengubahan nama ibukota Kabupaten Paser dari Tanah Grogot menjadi Tana Paser adalah untuk ketaatan kepada sejarah dan kebutuhan akan nama yang berkesan lebih besar dalam menggambarkan pencapaian hasil-hasil pembangunan selama ini.

"Kota Tanah Grogot ini 'kan berkembang sehingga sebagai ibukota kabupaten tidak kecamatan dan kelurahan Tanah Grogot saja, melainkan juga Desa Tepian Batang, Rantau Panjang, Tanah Periuk, Sungai Tuak, dan Tepian Batang," jelas Adi Maulana, kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu.

Desa-desa tersebut berada di sekeliling Tanah Grogot. Di Tepian Batang, yang berada di utara Tanah Grogot, dibangun Rumah Sakit Panglima Sebaya, perkantoran pemkab, perhotelan, dan tempat wisata.

Di sinilah lokasi danau atau Telaga Ungu yang menjadi arena kompetisi otomotif "Spirit Tana Paser Extreme Offroad Competition", 24-25 Maret 2012.  
Di Rantau Panjang di selatan Tanah Grogot tersedia tanah datar yang luas, pemkab membangun bandara, dan sudah berjalan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ibnu Rusyd dibangun di Tanah Periuk.

Di Sungai Tuak sedang direncanakan untuk dibangun gedung olahraga, juga kawasan perguruan tinggi, pusat kegiatan Islam.

"Di Tepian Batang nanti kami membangun kantor baru bupati, pendopo,, kata Adi.

Berdasar segala kemajuan itu, lanjut Kabag Humas, nama Tanah Grogot seolah sudah zaman ketinggalan dan tidak mewakili pembangunan yang sudah berkembang.

"Faktanya 'kan demikian," ujar Adi.

Tentang sejarah, diceritakan Adi Maulana dengan mengutip tuturan tokoh masyarakat Paser H Ramli Patemeh, dalam percakapan sehari-hari, baik dalam bahasa Indonesia, apalagi dalam bahasa Paser, sebenarnya tidak pernah dibunyikan kata "paser" untuk menyebut kawasan di antara Teluk Adang dan Teluk Apar ini.

Menurut Patemeh, orang-orang tua dahulu juga yang menyebut Tanah Grogot sebagai Tana Paser.

Nama Tanah Grogot sendiri dianggap tidak punya makna. Kata 'grogot', konon, diambil dari bunyi mesin diesel kapal-kapal yang masuk Sungai Kandilo saat sebelum perang.

"Mungkin orang dulu mendengarnya demikian sehingga ketika ada kebutuhan memberi nama suatu tempat, entah oleh siapa, kata itu disebutkan dan menjadi kesepakatan," demikian Adi.

Kata Tana Paser sebagai pengganti Tanah Grogot untuk nama ibukota Kabupaten Paser sendiri sudah disetujui DPRD Paser.

"Sekarang kami perjuangkan untuk diresmikan dan diakui pemerintah pusat," kata Ketua DPRD Paser H Kaharuddin.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012