Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dinas Peternakan Kalimantan Timur melarang peternak memotong sapi betina produktif terlebih yang sedang bunting guna mencapai target populasi ternak sapi dan kerbau sebanyak 98.000 ekor serta swasembada daging pada 2014.

"Larangan ini sesuai dengan UU Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yakni mengatur larangan memotong hewan betina produktif, terlebih saat hamil atau bunting," ujar Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kaltim H Ibrahim di Samarinda, Rabu.

Dulu, katanya, pemilik sapi tidak mau menjual apalagi memotong sapi yang sedang bunting, namun saat ini ada kecenderungan dari kelompok tani di berbagai daerah untuk memotong sapi betina produktif, sehingga larangan yang diberlakukan sesuai dengan UU tersebut, kini semakin digencarkan.

Larangan itu digencarkan di Kaltim juga berkaitan dengan program nasional tentang pemberdayaan sapi bunting. Dari program ini diharapkan populasi sapi di Kaltim terus bertambah.

Jumlah sapi dan kerbau yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kaltim sesuai hasil Sensus Ternak 2011 tercatat 91.000 ekor.

Program pemberdayaan sapi bunting, lanjut dia, akan memberikan insentif bagi mereka yang mematuhi peraturan perundang-undangan tersebut. Ini berarti pemerintah memberi jaminan kepada petani maupun peternak agar mempertahankan sapi betina yang produktif.

Menurutnya, bagi petani yang tidak memotong sapi betina atau yang sedang bunting, akan mendapatkan insentif berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu hingga Rp800 ribu per ekor.

"Kami akan melakukan pendataan dan membuat tim terkait ini, jika ada sapi betina yang bunting dengan usia lima bulan ke atas, maka kelompok tani atau pihak yang memelihara sapi tersebut, akan diberi insentif pemerintah antara Rp500 ribu hingga Rp800 ribu per ekor," katanya.

Pemberian insentif dilakukan dengan syarat, yakni yang bersangkutan wajib menjaga sapi bunting sampai melahirkan dan hingga kawin lagi.

Mekanisme pemberian insentif diawali dengan seleksi lokasi yang dilanjutkan dengan seleksi kelompok ternak, tim seleksi dilakukan petugas dari Dinas Peternakan Kaltim dan kabupaten atau kota. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012